1. Pertanyaan dari Bapak Agung Supriyanto
Apakah ada contoh bentuk report, baik standar SAP ataupun custom misalnya untuk list work order, notification atau KPI?
Jawaban: Kalau report SAP itu standar, tapi yang saya alami untuk maintenance di engine, di pesawat, itu kita memang membuat report sendiri. Repotnya itu dari notifikasi, di notifikasi tadi setiap kali dia ada dismantling itu ada notifikasinya, tahu kapan rusaknya, kemudian rusaknya apa. Waktu maintenance order itu mengclose notifikasi tadi kapan selesainya, secara teori kita bisa membuat laporan. Reporting itu seharusnya sudah ada datanya sehingga tergantung dari user. Dari data yang tadi kita harus benar-benar mengolah. Resign dari bisnis prosesnya harus bisa dipikirkan di awal waktu pra maintenance
2. Pertanyaan dari Ibu Farida Pulansari
Apa arti gambaran secara global (overview) ERP? Bagaimana benang merah dan uniqueness dari ERP?
Jawaban: ERP ini sebenarnya bagaimana manajemen untuk membantu memanage resource yang sifatnya entreprise (skala perusahaan), kalau supply chain tidak hanya perusahaan tetapi dari supplier kemudian perusahaan sampai ke customer. Pada modul ERP, intinya bagaimana kita mengkoneksikan perusahaan kita dengan supplier nya, bagaimana memanage vendor, bagaimana memanage performance vendor, bagaimana tender. Untuk mengarah ke sana tentunya perusahaan ini melayani customer, produk yang akan kita layani kepada customer itu harus kita penuhi, apa, jumlahnya berapa, kapan, sehingga sebenarnya kita menghindari adanya wase dan kelebihan dari supply. Maka disini ada modul sales distribution dimana mengatur demand, demand ini seharusnya juga dilayani dengan sistem production. Sistem produksi Ini membutuhkan raw material, raw material ini di handling oleh material management.
Contohnya misalnya butuh 1000 sepeda, begitu penjualan ini ada di demandnya otomatis di MM (Material Management) sudah butuh bannya berapa atau stocknya berapa. Terintegrasi karena ketika sales and distribution di enter prosesnya itu secara datanya karena single database, material yang di plan di sales tersebut akan sama dengan material yang ada di material management.
ERP mengelola juga tentang human resources, kita bicara PM (Plant Management) ada mekanik, mekanik itu pegawai di bawah dengan HR kualifikasinya. Tentunya semua itu tadi berintegrasi dengan finansial dan controlling, waktu maintenance butuh sparepart, secara sistem akan di keluarkan barang dicatat di stock value itu akan berubah menjadi maintenance cost jadi otomatis terjadi posting di Financial Accounting. Terakhir adalah perusahaan harus mengeluarkan laporan keuangan, di laporan keuangan tadi ada Balance sheet, profit and loss dan cash flow itu dikeluarkan oleh bagian finance secara otomatis.
3. Pertanyaan dari Ibu Rinny Lestari
Apakah lazim jika untuk tujuan kontrol budget, pada IO dimaintain settlement rulenya ke MO, atau sebaliknya No IO dimasukkan pada settlement rule MO? Kondisi tidak menggunakan WBS atau FM. Atau bagaimana cara menjaga budget dari sisi plant maintenance jika kebutuhan material menggunakan word order?
Jawaban: Dari MO mungkin bisa saja ke cost center, sehingga waktu maintenance plan itu keluar MO yang open itu bisa dibuat report. Dari situ akan terlihat call maintenance suatu periode itu kira-kira maintenance ordernya berapa dan material butuhnya apa, costnya kira-kira berapa.
Profil InstrukturIr. Sri Sardjananto, S.T, M.T., IPM
Praktisi ERP/SAP
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
S1, Sarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung
S2, Magister Teknik Industri, Binus University
Certified : SAP Consultant MySAP SCM Procurement 4.6C , S0001944543
Project Experience