[Tanya Jawab] Pertumbuhan Ekonomi Bersama Bupati Konawe Utara dan Dana Reksa (Persero)
Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI - PII)

[Tanya Jawab] Pertumbuhan Ekonomi Bersama Bupati Konawe Utara dan Dana Reksa (Persero)

0 Peserta Enroll
0 Peserta Lulus
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0 )
Biaya untuk Umum
Rp0
Biaya untuk Mahasiswa/Freshgraduate
Rp0
Pemateri
None

Tanya Jawab Pertumbuhan Ekonomi Bersama Bupati Konawe Utara dan Dana Reksa (Persero)

1. Infimedia : Pertanyaan Untuk Pak Heri, Bagaimana menarik industri yang akan hengkang dari China supaya bisa invest di Indonesia? Bagaimana meningkatkan daya saing Indonesia bila peraturan saling tumpang tindih.
Jawab :
Sebagaimana saya sampaikan ada 2 faktor utama ditambah dengan 3 faktor tambahan yang memungkinkan Indonesia mampu menarik Sebagian dari industry yang hengkang dari China:
• Kesiapan Kawasan – Kawasan Industri (terutama luar Jabodetabek)
• Kemampuan menarik anchor tenant melalui “pemasaran” yang agresif, termasuk membuka peluang joint investment di Kawasan industri
Success story: Toyota, Honda, Hyundai, Samsung, Tingsan dll
Faktor tambahannya adalah:
• Peraturan dan insentif dari Pemerintah yang mendukung
• Pemasaran yang agresif
• Perbaikan prasarana dan pengelolaan logistik untuk menurunkan biaya logistik
• Infrastruktur baik hard (energi, air, transportasi) maupun soft (perumahan,
Kesehatan, sekolah, hiburan) yang mendukung
Peraturan tumpang tindih
Dua pendekatan → regulatif atau layanan komprehensif (OSS)
Yang palinng ideal adalah penyederhanaan regulasi (missal dg Omnibus law). Namun hal ini sulit dilakukan karena kompleksnya aturan yg telah ada baik di pusat dan daerah.
Pendekatan kedua adalah menyediakan layanan satu atap (one stop service) yang membantu pengusaha menavigasi kompleksnya aturan dengan layanan total dalam satu atap. Idealnya tiap kawasan industri yang besar memiliki akses terhadap OSS ini.
2. Rahmat Pramulyo : Ibu Moekti, Bagaimana kesiapan industri menyiapkan new normal? Apakah hanya industri tertentu saja yang mampu beradaptasi dan berpengaruh kepada keahlian spesfifik TI?
Jawab :
Setiap sektor industri akan melakukan adaptasi secepat mungkin terhadap kebutuhan ekonomi dan krisis saat ini, yang sangat diperlukan selama work from home adalah IR 4.0 dan 5G digitalisasi melalui remoting activity dan innovation, bisa dilakukan TI. Perlu mengembangkan value agile sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini, harus adaptive dan fleksibel.
3. Newan : Dalam kondisi covid-19 UMKM sangat terpukul, sebenarnya banyak harapan yang menjadi opsi untuk survive, dan banyak yang menggantungkan kebutuhan pasokan dari UMKM. Bagaimana caranya. Mohon tanggapan Ibu Moekti
Jawab : UMKM perlu beradaptasi dengan kondisi saat ini, perlu bantuan dari kita untuk membantu persepsi UMKM dalam memenuhi kebutuhan supply (melalui akses teknologi dan digitalisasi), untuk UMKM yang tidak punya akses, kita bisa bentuk kelompok UMKM per cluster wilayah (per RW dll) dikoneksikan ke platform e-commerce yang besar, supaya UMKM mau lebih adaptive dengan kondisi saat ini.
4. Apakah mungkin mengembangkan potensi pertambangan di Konawe Utara? Kita memiliki insinyur Indonesia cukup melimpah, dikhawatirkan terganti dengan datangnya insinyur asing.
Mohon tanggapan Bapak Bupati Konawe Utara.
Jawab :
Masalah kesiapan Insinyur Indonesia cukup melimpah mudah-mudahan kuantitas bisa sejalan degan dengan kualitas yang dimiliki ..artinya ini tantangan buat peningkatan SDM Insinyur Indonesia masalah tergantikan atau tidaknya dengan Insinyur Asing itu tergantung pada kabijakan pemerintah pusat yang ada menjadi salah satu tugas PII dalam meningkatkan Kompetensi Keinsinyurannya serta melakukan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat mengenai masuknya Insinyur Asing.