1. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah semuanya harus ada recommended action?
Jawaban: Ya harus, pasti ada recommended action, karena didalam fungsi FMEA itu ujungnya pasti ada recommended. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah ini terjadi, bahkan terjadi penurunan, kemudian penentuan nilai severitycal currency juga berdasarkan apa. Menurut ketentuan ISO 31000 analisa risiko itu kita bisa menetapkan sendiri nilainya.
2. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Kolom potential causes?
Jawaban: Potential causes ini berarti potensi terjadinya, artinya lebih ke kemungkinan terjadinya, failure itu akan terjadi seberapa sering, ataupun sesering apa, ini yang harus dijabarkan. Ini kasus bukan penyebab, potensi terjadinya kasus itu berapa, sering terjadi atau bagaimana. Jadi pada saat pemotongan kayu, drilling, jadi penggambaran proses-proses ini. Atau proses berikutnya adalah berdasarkan produk, misalnya produknya papan board desk, kemungkinan terjadi failure adalah kayu bergelombang, potensial efeknya adalah akan terjadi menulis tidak rata, nilainya bisa 7, sering, 8, visual, di kayu bergelombang ini diberi kolom penyebab failure, misalnya bergelombang karena penyimpanan di tempat yang panas, actionnya adalah penyimpanan di tempat yang tidak panas, misalnya harus di bawah 37°C.
3. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Kalau kita ambil suatu contoh GMP dari atas Apakah semuanya harus rekomendasi?
Jawaban: Harus ada, kalau membuat FMEA pasti ada recommended actionnya. Atau misalnya nilai berapa yang harus terdapat recommended action, sebaiknya kita ada rekomendasi action. Kalau nilai RPN nanti urutannya kepada rekomendasi diprioritaskan untuk melaksanakan ini itu berapa, semakin nilai RPNnya tinggi itu yang harus diprioritaskan pertama dilakukan terhadap rekomendasinya. Kemudian penentuan nilai severity berdasarkan apa, nanti kita buat sendiri nanti sudah saya siapkan severity ratenya apa, detection action-nya apa.
4. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Ada kemungkinan tidak, ada beberapa orang yang melakukan evaluasi menggunakan FMEA pada objek yang sama memiliki evaluasi yang berbeda?
Jawaban: Ada kemungkinan, karena bisa jadi perspektif setiap Departemen itu berbeda-beda, itu perlu ada suatu dirapatkan atau di komplikasi kan ataupun saling mengisi. Misalnya si A berbicara ini, nanti kita diskusikan. Lebih baik memang untuk mengisi FMEA ini dilakukan secara tim, tidak melakukan sendiri-sendiri. Bisa jadi si A punya wawasannya berbeda dengan si B, nanti kita gunakan sama-sama. Output dari penyusunan FMEA ini akan lebih bermanfaat kalau dilakukan secara tim. Dengan adanya tim work mengisi barang-barang ini akan terjadi sesuatu yang sangat bagus.
5. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Terkait FMEA, salah satu klien perusahaan saya menerapkan GMP, DFMA, PFMA. Apa bedanya?
Jawaban: Menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) itu sebenarnya sama seperti FMEA. FMEA, HIRA itu risk management semua itu metodenya sama cuman perbedaan nama dan objek yang akan difokuskan berbeda. Semacam FMEA itu failure terhadap, tapi menggunakan metode risk management. Begitu juga dengan HIRA (High Identification Risk Analysis) itu lebih kepada analisa risiko terjadinya kecelakaan. Kalau yang GMP lebih ke kemungkinan terjadinya suatu kontaminasi. Pada saat istilah DFMA itu fokus pada saat mendesain, analisanya pada saat mendesain kita analis. Seperti tadi kita membuat desain kursi lipat, dari awal walaupun produknya belum jadi tapi kita bisa mengantisipasi, dari awal kita membuat analisa risiko, jadi analisa risiko itu adalah analisa yang diprediksi kedepan. Kalau proses itu adalah prosesnya sudah terjadi baru kita analisa. Misalnya sering terjadi kerusakan, ada gelombang, dll. Ini adalah contoh yang sedang kita kerjakan, ini lebih ke proses FMEAnya.
6. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah dalam penyusunan recommendation harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, seperti finansial dan perbaikan secara ideal?
Jawaban: Menurut saya kalau kita memberikan rekomendasi, rekomendasi sejujurnya. Masalah nanti dilaksanakan atau tidak itu nanti kembali kepada kesesuaian secara implementasi di lapangan. Jadi kalau kita berpikirnya rekomendasinya disesuaikan dengan finansial. Takutnya dokumen ini dibaca oleh orang lain lagi jadi tidak seutuhnya murni, jadi mendingan itu tetap murni, kalau bisa melakukan ini dan itu tetapi implementasinya mungkin bisa di schedule kan bertahap, nanti ke depan harus begini. Ideal harus tetap ada tetapi memang mencapai ke arah sana perlu ada tahapan-tahapannya.
7. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
FMEA di bidang peternakan bagaimana?
Jawaban: FMEA di bidang peternakan bisa saja kita lakukan. Misalnya ayam tidak memproduksi telur banyak karena apa, bisa karena makanan, makanannya kenapa. Dan harus dibuat seperti tabel, potensi kegagalan misalnya ayamnya tidak keluar telur, penyebabnya karena pakannya yang kurang bagus misalnya, potensi efeknya adalah tidak menghasilkan telur, berapa nilai saveritynya, misalnya saveritynya terjadi lose opportunity, saverity itu berarti efeknya apa. Kalau peternakan apakah kriteria yang disepakati berdasarkan jumlah telurnya untuk bisa ditetapkan kriteria saveritynya. Nilai saveritynya berdasarkan jumlah telur kah, tinggal kita sepakati di tim apakah nilai potensi efek dari kegagalan itu, itu nilainya berdasarkan apa. Kalau tidak terjadi telurnya sedikit berarti harus nilai yang paling tinggi, jadi dibalik.
8. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah FMEA lebih unggul dibanding root cause analysis atau harus dikombinasikan terlebih dahulu?
Jawaban: Saya lebih suka mengkombinasikan kan, sebenarnya yang kita tadi membuat FMEA ini, potensial failure mode penyebab failurenya. Bisa saja kita buatkan root cause analysis dulu, tahu masalahnya baru kita membuat penilaiannya. Jadi kita menggabungkan dua metode, metode root cause analysis. Berarti nanti di failure modenya dasarnya dari kolom "penyebab failure", setelah di Sebutkan baru di potensinya kita jabarkan. Saya sepakat dengan mengkombinasikan kan.
9. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Analisa terkait K3 Apakah FMEA bisa?
Jawaban: Analisa K3 itu namanya HIRA (High Identification Risk Analysis), cuma beda fokusnya adalah potensi terjadinya kecelakaan. Sama berdasarkan bisa menggunakan sistem atau desain bisa juga pada saat proses. Kalau di HIRA itu bisa kemungkinan berdasarkan lokasi, lokasi ruangan satu dan yang lain HIRAnya bagaimana.
10. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah standar penentuan severity itu sangat subjektif?
Jawaban: Sebenarnya ketentuan ini sudah ada di ISO 31000. Jadi organisasi sendiri yang menetapkan standarnya, jadi organisasi bisa menetapkan standar kriteria sendiri. Memang sangat subjektif, kalau dilihat dari secara umum. Jadi harus ada kesepakatan, suatu organisasi misalnya membuat perusahaan X, kita ingin menyusun FMEA, kita harus sepakat dahulu, baru kita membuat standar analisisnya. Kalau standar mengenai internasional, mungkin istilahnya kita disebut dengan the best kriteria yang kita bisa saja mencontek dari perusahaan X dan menjadi panduan. Karena menurunkan suatu subjektivitas harus ada kesepakatan sama-sama, perlu ada satu tim.
11. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Tentang rating.
Jawaban: Rating skala accurance adalah berapa kejadian. Kalau di peternakan misalnya dalam satu minggu yang mati si ayamnya berapa. Misalnya 1 ekor yang mati dalam seminggu atau dua ekor atau berapa banyak. Ini nilainya bapak sendiri yang menentukan, karena yang tahu tentang risikonya adalah bapak.
12. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Cara menghitung RPN belum paham.
Jawaban: Misalnya S-nya 5, accurance-nya 6, dan detection-nya 7 berarti 5 x 6 x 7 = 210. Nilai total harusnya 1000, kalau tinggi semua misalnya 10 x 10 x 10 = 1000. Jadi 210 dari 1000 nilai risikonya. Fungsinya adalah untuk menentukan prioritas Apa yang harus dilakukan. Kalau bidang konstruksi, dari desain terutama, dari proses pengerjaan di lapangan juga itu bisa kita lakukan hal yang sama, termasuk sistem tendernya juga bisa. Dari setiap proses seperti desain, tender itu bisa diukur seperti ini. Misalnya proses tender, terjadinya kegagalan apa yang dilakukan, potensi efeknya seperti apa kalau gagal tender, dst bisa kita terapkan.
13. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah sudah data tentang Berapa banyak industri yang sudah terstandar SNI yang mengadopsi FMEA?
Jawaban: SNI itu banyak, ada SNI yang berbasis kepada standar ISO, tinggal kita cek kepada Siapa yang menerapkan. FMEA itu sebenarnya tools semua orang bebas. Tetapi yang sudah menerapkan ini adalah perusahaan-perusahaan yang sudah standar ISO 31000 pasti menggunakan analisa risiko ini. Jadi FMEA itu adalah bagian dari metode dalam analisa risiko. FMEA ini adalah salah satu untuk melakukan failure mode effect analysis. ISO TS itu sudah, otomotif itu pasti menggunakan FMEA Setahu saya, berapa industrinya saya kurang paham.
14. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Bisakah contoh implementasi FMEA di bidang peningkatan mutu di PT?
Jawaban: Ini salah satu ini saya bicarakan ini adalah peningkatan mutu. Terkait dengan mutunya misalnya si kayunya bergelombang itu kenapa. Di kantor jasa juga bisa, jasa Tour and Travel, misalnya kemungkinan terjadinya komplain karena mobilnya kotor. Jadi mau jasa ataupun produk FMEA ini bisa diterapkan di berbagai bidang.
15. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Seberapa rutin penyesuaian FMEA sebaiknya dilakukan?
Jawaban: FMEA itu mungkin perlu ada orang yang bertanggung jawab untuk mengukur, menyusun, mengevaluasi. Saya melihatnya tidak seberapa rutin atau seberapa sering, tergantung kalau proyek besar itu tidak tiap minggu karena pekerjaannya lama, tapi kalau pabrik industri hampir tiap hari bisa jadi kita priority number, tidak hanya menghitung RPN saja, tetapi kita menghitung misalnya produk ini berapa yang reject, berarti itu suatu bagian dari pekerjaan FMEA untuk mengumpulkan data.
16. Pertanyaan dari Bapak Fariz
Ketidakakuratan penggunaan metode FMEA ini biasanya terjadi pada tahap apa?
Jawaban: Sebenarnya pada tahap pendiskusian awal, pertama menjabarkan kira-kira fokus penetapan kita dalam mengidentifikasi potensi failurenya itu. Kalau yang menyusunnya tidak yang berpengalaman pasti akan bisa meleset, jadi kalau bisa yang menyusun itu adalah orang-orang yang berpengalaman di pekerjaan tersebut.
17. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Dalam administrasi apa saja yang perlu diperhitungkan?
Jawaban: Bisa saja kesalahan ketik, bisa dokumen, bisa juga kesalahan pengiriman dokumen.
18. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Berkenan sharing atau contoh pengalaman bapak mengenai penetapan beberapa langkah perbaikan peningkatan kualitas produk?
Jawaban: Misalnya kursi, si papan board-nya melengkung, gelombang atau agak bengkok, ataupun nanti ada retak dan sebagainya itu dianalisis pertahapan. Misalnya produk ini kenapa, Alasannya karena apa, kemungkinan terjadinya apa, itu dinilai satu persatu. Kita intinya adalah membuat FMEA itu, hasilnya adalah 1 tabel FMEA yang akan kita analisis.
Penerapan langkahnya sudah saya jabarkan di dalam presentasi itu ada tahapan-tahapannya. Inti dari FMEA ini adalah dalam meningkatkan kualitas produk kita melakukan analisa berdasarkan FMEA. Dengan adanya suatu kejadian-kejadian kasus itu kita kumpulkan baru kita analisa satu persatu, mengapa dan pencegahannya seperti apa baru diukur kembali menggunakan RPN. Kualitas itu adalah suatu spesifikasi yang tertulis ataupun tidak tertulis, yang diharapkan oleh pelanggan, misalnya salah satu harapannya adalah semacam spesifikasi quality yang diharapkan seperti apa. Lapangan terjadi suatu reject, baru kita analisa, Kenapa ini terjadi dan kita ukur secara severitynya, accuracy, deteksi, jangan-jangan deteksinya yang kurang dan perbaikan.
19. Pertanyaan dari Bapak Agung Heri Susanto
Untuk update FMEA itu apakah talak jika kita menunggu sesuatu masalah dulu atau trouble di lingkungan kita atau di domain kerja kita? Atau harus memang setiap hari Jika ada temuan atau tidak ada temuan kita update, atau menunggu sampai ada masalah baru kita update?
Jawaban: FMEA ini dibagi dua. Pertama adalah FMEA dilakukan pada sebelum dilakukan pekerjaan atau disebut dengan sistem FMEA atau desain FMEA. Kalau desain itu baru mulai atau baru merancang, bisa juga kita lakukan pada saat sebelum dilakukan melakukan suatu prediksi penilaian. Pada saat nanti berjalan ada sesuatu temuan-temuan baru updating, saya sepakat bahwa bisa dilakukan rutin. Mungkin tadi salah menafsirkan bahwa harus ada kejadian dulu baru dinilai itu tidak, karena ada dua perspektif. Pertama adalah FMEA based on prediction dan yang kedua adalah pada saat berjalan. Jadi untuk memprediksi juga untuk mengevaluasi FMEA ini.
20. Pertanyaan dari Bapak Rio
Kalau NCR itu termasuk FMEA atau berbeda, jika berbeda bisakah koneksikan dengan tahapan mana NCR itu?
Jawaban: NCR itu Non Conformance Requirement, itu semacam temuan, itu diaudit. Kalau tahapan di accurance itu detection, pada saat tahapan detection itu akan ada kalau pada tahap audit itu ada NCR. Misalnya juga pada saat penilaian Rate Detectionnya itu contoh kalau ini sudah dilakukan penerapan audit, bisa juga nilai dari deteksi ini berdasarkan jumlah NCR, bisa kita masukkan di sana.
21. Pertanyaan dari Bapak Gunawan Cahyadi
Apakah ada tutorial lengkap?
Jawaban: Untuk pelatihan lengkap saya pikir saya belum menemukan, tutorial lengkap justru yang sekarang ini adalah tutorial lengkap karena kita praktek langsung mengenai FMEA. File Excel yang tadi kita kerjakan nanti saya kirim ke Pak Agung nanti bisa di-share untuk bisa latihan form-nya.
Profil InstrukturAndri Hermawan, M.T.
Konsultan dan Trainer Manajemen Mutu
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
University Kuala Lumpur, 24 November 2019 – On progress, Candidate of Ph.D (Philosophy of Doctoral) in Supply Chain Management
University of Indonesia, 2002 - 2004, Magister Teknik, Industrial Engineer
Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian RI, 1991 - 1996, Ahli Manajemen Industri (Sarjana Sains Terapan) Industrial Engineer
Pengalaman Kerja Terakhir
TRAINING
1. Creation dari Enterprises – Formation dari Entrepreneurs (CEFE) Training Program Loka Kewirausahaan Industria
(LKI)- 15 Juli s/d 5 Agustus, 1995.
2. How To Conduct Cleaner Production Assessment Training Program, PT. Prima Inti Mutu Andalan - 11September,
1997.
3. World Wide Web Internet Training in Cleaner Production, PT. Prima Inti Mutu Danalan – 13 September, 1997
4. ISO 9001:2000 Quality Standard Workshop, ByWater Mclean- 11 November, 1998.
5. QS 9000 Awareness Training, ByWater Mclean-12 November, 1998
6. Marketing Strategy Workshop, MarkPlus – 21 November 1998
7. Total Productive Maintenance Training Program , Astra Management Development Institute - 23-26,November,
1998.
8. The Right Way dari Doing Powerful Marketing Research, Frontier Marketing & Research Consultant – 14-16,
Desember 1998.
9. Awareness dari Business transformation Program, SPRINT Konsultan – 28-30, Januari 1999.
10. Business Transformation dan Optimus Assessment, PT. Sucofindo Prima International Konsultan – 1 Maret 1999.
11. Personality Development, John Robert Powers – 25,September 1999.
12. Salesmanship & Negotiation Skill Training, Academia Education Konsultan – 19-20 Januari, 2000.
13. Facilitation Skill Training, PSDM Konsultan –17-18 Januari ,2001.
14. Training Course on Environmental Management System Establishment dan Internal Audit, The Association untuk
Overseas Technical Scholarship (AOTS) JAPAN – 29 Januari s/d 2 Februari 2001.
15. Interpretation dari ISO 9001:2000 Quality Management System, Quality Assurance Services – 26 Februari 2001.
16. Internal Audit dari ISO 9001:2000, SPRINT Konsultan – 15-17 Mei, 2001.
17. EMS (ISO 14001) Awareness Training, SPRINT Konsultan – 25 Juni, 2001.
18. Education Based on Competence, West Java Institutional Development Project- 20 Januari, 2004.
19. Technical QCC dan Suggestion System, 3-6 Desember 2004, Andes dan Associates Consulting.
20. KUBIK Leadership, 24 Maret 2008.
21. Technical of Interview, Iradhat Consultan February 2010
22. Hypnosis & Hypnoselling , Pemulihan Jiwa, Dedy Susanto. Maret 2012
23. Internet Marketing , Sulhadi, Mei 2012
24. Property & Business Seccret , Suhaldi, Juni 2012
25. IRCA Certified ISO 9001: 2015 Auditor / Lead Auditor Training Course (QMS). Nevileclark , November 2016. IRCA
No. NCI-P 121034.
Pengalaman Kerja
1. Konsultan Lingkungan “Cleaner production dari Indonesia Cleaner Production Program”, Proyek Departemen
Perindustrian dan Perdagangan , Hagler Bailly & PT. SUCOFINDO, 1997.
2. Konsultan SPRINT Consultant (Management dan Industrial Engineering, Investment, Environmental, Business
Transformation, ISO 9000 & 14000 dan Cleaner Production) –1997/2002
3. Konsultan dari PSMIL (Pusat Studi Manajemen Industri dan Lingkungan)- Sekolah Tinggi Manajemen Industri –
Departement Perindustrian dan Perdagangan RI)- Tenaga Ahli. 2002/2003
4. Konsultan dari LEMTEK Universitas Indonesia – Tenaga Ahli ”Business Transformation” 2003/2004
5. Asisten Dosen Universitas Indonesia – 2004/2005
6. Asisten Dosen Magisterial Management Universitas Mercubuana – 2004/2005
7. Manager Training di BSP Consulting - – 2004/2005
8. Quality Assurance, Organization dan Marketing Development, Human Resources Management di ADIRA RENT –
– 2005 – 2007
9. Auditor ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 dan Associate Konsultan di SPRINT Konsultan - 2007
10. Direktur ASC Consulting - 2005 sampai 2013
11. Tenaga Ahli “Change Management” di PT. SUCOFINDO - SBU RKT (Engineering dan Transportation) , 2007-2008.
12. Project Director PT. Rasicipta Consultama, 2008-2010.
13. General Manager HRD Project and Transformation (as Management Representative) PT. Bumi Karya Artha, 2010
2/d 2011
14. General Manager HCBS (Human Capital & Business Support Division) PT. Bumi Karya Artha, 2011 s/d 2012
15. Asisstance Vice President Learning Center & Corporate Culture Departement PT. Bumi Karya Artha , 2012 – 2013.
16. Dosen Kewirausahaan di STIKES Mahardika 2015
17. Kepala Satuan Penjamin Mutu Internal STIKES Mahardika. 2015
18. Director CIMS Foundation Yayasan Cipta Insan Mandiri Sejahtera (CIMS), 2013- sekarang
19. Dosen Teknik Mesin Konsentrasi Teknik Industri UNTAG Cirebon. 2015 sampai Sekarang.
20. Direktur CEVO (Center Engineering and Innovation) UNTAG Cirebon. 2016 sampai 2017.
21. Dosen Enterprenership di STIKES Mahardika 2014-2015
22. Dosen Smart Enterpreneur di LP3i Cirebon, 2016- 2018
23. CEO ASCORP Management, 2017 sampai sekarang
24. PEMRED ( Pimpinan Redaksi) Koran BARAYA , 2017 sampai 2018
25. Komisaris PT. BIG SAPPHIRE ALAM WISATA, 2018 sampai sekarang
26. Penasehat Dewan Komisaris PD.Surabraja Pabrik Saos Sambal di Jamblang, 2017 sampai 2020.
27. Direktur PT. Andrie Somamihardja Cipta Orisinal Pratama (ASCORP) 2019 sampai sekarang
PROJECT EXPERIENCE / PENGALAMAN PEKERJAAN PROYEK
A. STUDI PENELITIAN
1. Operation System dari Production Planning Inventory Control (PPIC) at PT. KABELINDO MURNI, 1994
2. Finance Analysis at PT. KABELINDO MURNI , 1995
3. Production Planning Inventory Control (PPIC) System in Implementing Cleaner Production Concept in Industry,
1998.
4. Technique of enhancing for Productivity, efficiency, dan effectively through Pollution Prevention, 1998.
5. Invention dari The Rubber Ball Theory dan The Production Forecast untuk Continuous dan Unconscious Industries,
2003
6. The time Completion Estimation Model dari Product X at PT Y with using Pro Model Simulation (Case Study :
garment factory dari PT Buana Kualitasindo), 2004
7. Regional Development Study of Four Kalimantan Province, Accelerated Development of East Indonesian Zone
Ministry, 2004..
8. Inventarisation and Verification of Supply Chain Management Infrastructure for LPG 3 Kg Distribution, 2009. (Area
Banten, Central Java, and Yogya),
B. KAJIAN/GAP ANALISIS /AUDIT
1. Cleaner Production Assessment at PT. UMAS JAYA FARM in Lampung, 1997
2. OPTIMUS Assessment untuk PT. MERPATI NUSANTARA, April 1999
3. OPTIMUS Assessment untuk PT. AIRFAST INDONESIA, April 1999
4. OPTIMUS Assessment untuk PT. PELNI, 1999
5. OPTIMUS Assessment untuk PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X, 1999
6. OPTIMUS Assessment untuk PT. INKA, 2000
7. OPTIMUS Assessment untuk PT. PURNA BINA NUSA, 2000
8. OPTIMUS Assessment untuk PT. BOURAQ Airlines, 2000
9. OPTIMUS Assessment dan ISO 9000 untuk PT. TRAKINDO UTAMA, 2000
10. JOB ANALYSIS at PT. IMC , 2005
11. GAP ANALYSIS dari ISO 9001:2000 PT. Lestari Dini Tunggul, 2005
12. GAP ANALYSIS dari ISO 14001:2000 dan OHSAS PT. Kaltim Methanol Indonesia – Bontang – Kalimantan Timur -
2006
13. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Sriboga Ratu Raya, 2006
14. GAP ANALYSIS dari ISO 14001:2004 PT. Bukit Asam, 2007 – Lampung-Tanjung Enim – Palembang – 2007
15. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Sucofindo, 2007
16. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Surveyor Indonesia, 2007
17. Malcolm Baldridge National Quality award, PT. Jasa Marga, 2009-2010
18. Audit / Evaluasi Organisasi Tatalaksana Kerja di Kementrian Perindustrian , Kementrian Pegawai Aparatur
Negara & Reformasi Birokrasi RI, 2018-2019.
19. Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20015 PD Surabraja Food Industrie, 2017
20. Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20015 PD Surabraja Food Industrie, 2019
21. Evaluasi atau Audit Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perindustrian, Kementrian Aperatur Negara &
Reformasi Birokrasi RI, 2018.
C. INSTRUCTOR OF TRAINING
1. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment dan Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Jakarta, President Hotel.
2. Organized Seminar Project “ Introductory Course on ISO 9000 : 2000 Standards, sebagai Project Manager 2001
3. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment and Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Jakarta, Sahid Hotel.
4. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment and Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Surabaya, Sheraton Hotel.
5. Quality Management System ISO 9001 dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) training untuk PT.
YUASA AGRO, 2002, sebagai Instructor
6. Awareness, Interpretation, Documentation, dan Internal Quality Audit dari ISO 9001:2000 untuk Sekolah Tinggi
Management Industri Departemen Perindustrian dan Perdagangan, RI sebagai Instructor
7. Public Training dari Awareness, Interpretation, dan Documentation ISO 9001:2000, IBIS Hotel 3-5 December 2004
sebagai Instructor.
8. Public Training dari Internal Quality Audit ISO 9001:2000, IBIS Hotel 11-12 December 2004 sebagai Instructor.
9. Six Sigma untuk BNI 46, HRD Department, 15-17 December 2004, sebagai Instructor Assistant.
10. Public Training dari Awareness, Interpretation, dan Documentation ISO 9001:2000, Century Athletic Hotel 18-20
April 2005 sebagai Instructor.
11. Public Training dari Customer Satisfaction Improvement (Case Study Implementing ISO 9001:2000 at PT. Samudra
Montaz), Savoy Homman Hotel, Bandung 30 Agustust-1 September 2005 sebagai Instructor.
12. Technical Quality Control Circle at PT. Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana Armada
2005 -2006.
13. Suggestion System at PT. Adira Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana Armada 2005 -
2006.
14. Quality and Improvement Awareness Training at Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana
Armada 2005 -2006.
15. Supply Chain Management at PT. PERTAMINA sebagai Instructor, Maret 2006.
16. Basic Mentality dan Quality Control Circle sebagai Instructor, June 2007
17. Cleaner Production sebagai Instructor, Pemerintah Tangerang, July 2007
18. Guidance to Manage HR based on ISO 9001:2008, 14 May 2008, Corporate Human Resource sebagai Instructor.
19. Awareness dan Implementation dari ISO 9001: 2008 sebagai Instructor , 16 May 2008, Perusahaan Listrik Negara
(PLN) AP Gambir & AP Tanjung Priuk.p
20. Asset Management Training at IASTP Project dari USAID, 30 June s/d 12 July 2008.
21. Basic Mentality and Leadership for Succsess dari ESDM- Ditjend Migas , Banten-Temanggung-Kudus-Tegal-
Purwokerto-Semarang, Juli 2009,
22. Hypnoselling , PT. Anugrah Selaras Cipta, 2012.
23. Indonesian Young Enterpreneurs Start Up, Kemenpora November 2013. As Trainer.
24. International Standard in Management System, June 2014, Kelapa Manis Cirebon. ASC & EQA Certification
Body.
25. Service Excellance for Majalengka Regional State Own Company (BUMD). 3-4 December 2017
26. Character Building and Corporate Culture for Majalengka Regional State Own Company ( BUMD ) 9-10
November 2018
27. Character Building and Corporate Culture for Balai Bahan Baku Industri Dinas Perindustrian DKI Jakarta Pusat, 7-8
Desember 2018
28. Change Paradigma for Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Timur, 8 Februari 2019.
29. ISO 31000 Implementation in Badan Sandi Negara RI,30 September – 2 Oktober 2019, SCIENCOM.
D. LINGKUNGAN
1. Cleaner Production Assessment at PT. UMAS JAYA FARM in Lampung, 1997,sebagai Konsultan
2. The Indonesian Country Programme Update untuk Ozone Depleting Substances Phase Out, PT. SUCOFINDO
PRIMA INTERNATIONAL KONSULTAN & KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP, 1998. sebagai Konsultan
3. “Cleaner production dari Indonesia Cleaner Production Program”, The Project dari Industrial dan Trade
Department RI, Hagler Bailly & PT. SUCOFINDO, 1997. sebagai Konsultan.
4. “Cleaner production Program untuk Pemerintah Tangerang”, PT. Sucofindo Prima Internasional Konsultan, 2007.
sebagai Expertise.
E. RESTRUKTURISASI DAN BISNIS TRANSFORMASI
1. Business Process Management Project untuk PELNI, 2000
2. Business Process Improvement untuk PELNI, 2000
3. Customer Care Program untuk PT. BOURAQ Airlines, 2000-2001
4. Business Process Re-engineering dari Investment Permit Process at BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)
2001
5. Business Process Improvement untuk Investment License in Indonesia, Trade dan Industrial Department RI, PT.
SUCOFINDO, 2002 sebagai Project Manager.
6. Business Process Improvement untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2003, sebagai Expertise
7. Business Process Improvement dan Maintenance dari ISO 9001:2000 untuk PT. INDAHTEX MAS CEMERLANG, 2004,
sebagai Expertise
8. Performance Measurement with Malcolm Baldrige National Quality Award method untuk PT. Sariboga –
Semarang, 2005, sebagai Expertise
9. Improvement Management System with Implementing QCC dan SS untuk PT. Adira Sarana Armada, 2006,
sebagai Expertise
10. Change Management untuk PT. SUCOFINDO – SBU RKT, 2007 sebagai Expertise.
11. Membangun SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) / Human resource Management Information
System at Ministry dari Finance RI – 2008
12. Restrukturisasi BUMN Sektor Bidang Sertifikasi, Menteri Negara BUMN – 2009, sebagai Tenaga Ahli Bidang
Sertifikasi.
13. Survey Kajian Penerapan K3 di perusahaan dan pemantauan oleh pemerintah, Departemen Tenaga Kerja, RI .
2011.
14. Good Corporate Government (GCG) for PD. Surabraja Food Industries 2017
15. Restrukturisasi dan Rekruitment HRD PT.BIMA INTI GLOBAL, Losari Berebes – Jawa Tengah. 2017-2018.
F. INTERNASIONAL STANDAR
F.1. ISO 9001
1. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAPUKURATA, 2001-2002, sebagai Project
Manager.
2. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAMUDRA MONTAZ, 2001-2002, sebagai
Project Manager.
3. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk Identity Card service dari Jakarta East Area,
2002, sebagai Expertise
4. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. INTRACO LESTARI, 2002, sebagai Expertise
5. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. TECHNOWOOD INDONESIA, 2002, sebagai
Expertise
6. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2002, sebagai
Expertise
7. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. TIARA TIRTA WANAJAYA, 2002, sebagai
Expertise
8. Quality Management System ISO 9001:2000 Training untuk PT. VOLCOM INDONESIA, 2002, sebagai Instructor.
9. Maintenance dari ISO 9001:2000 untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2003, sebagai Management Representative.
10. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. INDAHTEX MAS CEMERLANG 2004, sebagai
Expertise
11. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAPUKURATA, 2004, sebagai Expertise
12. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. PRIMA INDAH LESTARI, 2004, sebagai Expertise
13. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. LESTARI DINI, 2004, sebagai Expertise
14. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. GOTEK 2004, sebagai Expertise
15. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT PERENTJANA DJAJA 2004, sebagai Expertise
16. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. JAWAMANIS RAFINASI 2004, sebagai
Expertise.
17. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. GWP–Duri-Riau 2005, sebagai Senior
Konsultan.
18. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. Saripari Geosains 2005, sebagai Senior
Konsultan.
19. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. Bumi Karya Artha 2008, sebagai Senior
Konsultan
20. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk PT. Trimustika Perkasa 2008, sebagai Senior
Konsultan
21. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas UMKM Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
22. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
23. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
24. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PD Surabraja Food Industri 2017, sebagai Senior
Konsultan
25. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk Badan Kesehatan Paru Masyarakat - Cirebon
2017, sebagai Senior Konsultan
26. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PT. Hymsa Indotraco – Cirebon 2018-2019
sebagai Senior Konsultan.
27. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PT. Buana Mandiri Solusindo – Jakarta 2020-
sebagai Senior Konsultan.
28. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk BMKG Kertajati _ Jatiwangi – Majalengka 2020-
sebagai Senior Konsultan.
F.2. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
1. Quality Management System ISO 9001 dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) training untuk PT.
YUASA AGRO, 2002, sebagai Instructor
2. HACCP & GMP Public Training untuk Food dan Beverage Industry at DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, 18-20 July 2005, sebagai Instructor.
3. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Cadbury Indonesia 2005, sebagai
Expertise
4. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Winner Food Industry 2005, sebagai
Expertise
5. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Lestari Food 2005, sebagai Expertise.
6. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk GOLDFRANCE (PT. Ciptayasa Putra
Mandiri), sebagai Expertise
7. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk KEMFOOD sebagai Expertise
8. Membangun Sistem Manajemen ISO 9001:2015 yang berbasis HACCP dan GMP di PD SURABRAJA Cirebon 2017-
2019
F.3. QS 9000 / ISO TS
1. Membangun QS 9000 Management System untuk PT FDK Indonesia, 2004 sebagai Expertise.
F.4. ISO 14001:2004
1. Membangun Quality Management System ISO 14000:2004 untuk PT. Swarga Loka Dinamika 2005, sebagai
Konsultan.
F.5. OHSAS 18001:2007
1. Membangun Safety Management System OHSAS 18001:2007 untuk PT. Trimustika Perkasa 2009, sebagai Senior
Konsultan.
F.6. INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN
1. Membangun Integrated Management System ISO 9001 dan ISO 14000 untuk PT. MUSTIKA RATU, 2001-2002
sebagai Konsultan
2. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2000, ISO 14000:2004, OHSAS 18000, dan SMK3, untuk PT.
Kaltim Methanol Industri - 2005, sebagai Konsultan dan Auditor Konsultan.
3. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2000, ISO 14000:2004, dan SMK3, untuk PT. BUKIT ASAM -
2007, sebagai Auditor Konsultan.
4. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2008, ISO 14000:2004, dan OHSAS 18000, untuk PT.
PERTAMINA - Tarakan, sebagai Auditor Konsultan. 2011
5. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2008, ISO 14000:2004, dan OHSAS 18000, untuk PT.
PERTAMINA – Balongan , sebagai Auditor Konsultan. 2011
F.7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
1. Inventarisasi dan Pengembangan Infrastruktur Penyediaan LPG dan Verifikasi Distribusi Isi Ulang / Refill LPG
Tabung 3 Kg di Wilayah Konversi /Wilayah II (Banten dan Jawa Tengah), Ditjend Migas - ESDM – 2009, sebagai
Project Director PT. Rasicipta Consultama.
VII. ACCOMPANIMENT SME’s (SMALL MEDIUM INDUSTRIES) / PENDAMPINGAN UMKM
1. SAMBEL SEDAP -PD. Surabraja ,Jamblang - Cirebon 2019
2. OCHIEN Kripik Tempe , Palimanan – Cirebon , 2019
3. MARRY CAKE Kue Kering , Palimanan – Cirebon , 2019