1. Pertanyaan dari Bapak Andi Riwanto
Pak ini untuk simulasi apakah peserta training dapat akses untuk menggunakan softwarenya?
Jawaban: Bisa, silahkan. Saya tunjukkan nanti silahkan didownload sesuai yang saya infokan.
2. Pertanyaan dari Bapak Adi Yusmadi
Apakah program dari outseal bisa disimulasikan dengan factory IO?
Jawaban: Outseal komunikasinya saat ini hanya ada dengan serial 485, Jadi bukan dengan TCP. Kalau softwarenya saja tidak bisa langsung jadi harus menggunakan simulator lain, agak panjang jadi kita compile dulu jadi C nanti kemudian kita simulasikan dengan simulator lain, tetapi tidak langsung bisa menggunakan softwarenya outseal untuk factory IO. Tapi kalau mau ada hardwarenya menggunakan Arduino apapun, factory IO bisa saja jadi outsealnya hardware itu dikomunikasikan ke PC atau komputer yang ada factory IO itu bisa. Jadi dari RS 485nya outseal di convert menjadi TCP misalnya nanti di factory IO kita bisa gunakan untuk simulasi. Kalau dari softwarenya langsung tidak bisa, Tetapi kalau dari hardwarenya dengan convert kita bisa menggunakan outseal ke factory IO.
3. Pertanyaan dari Bapak M. Sujri Nasution
Apakah Arduino bisa difungsikan sebagai PLC? Kalau bisa, mana yang lebih unggul antara Arduino dengan PLC? Mohon penjelasannya.
Jawaban: Bisa. Kalau dari beberapa sisi yang namanya Arduino masih banyak yang berupa riset tetapi memang sudah dimulai oleh beberapa teman yang menggunakannya. Terutama mungkin karena keunggulan Arduino ini salah satunya adalah mengenai biaya, dimana UMKM sudah banyak yang menggunakan. Kita berbicara tentang mendukung UMKM untuk membuat automasi itu bisa sekali. Risikonya mungkin kita akan pilih yang tidak terlalu tinggi dulu, misalnya tidak berhubungan dengan ledakan, api, itu masih memungkinkan, tapi kalau PLC mungkin sudah ada security sistemnya jadi agak berbeda kelasnya, tetapi itu sudah bisa dan sudah banyak yang menggunakan. Kalau Arduinonya itu modelnya macam-macam, bisa menggunakan Open PLC, Open PLC itu Arduino bisa difungsikan sebagai PLC, tidak harus pemrogramannya menggunakan IDE, bahasa asing juga tidak, jadi menggunakan ladder biasa. Bapak juga bisa menggunakan outseal, pemrogramannya bahasa Indonesia, mungkin lebih mudah dipahami meskipun dengan standar pemrograman yang sudah PLC.
4. Pertanyaan dari Bapak Gutus Nirwanto
Apakah PII bisa bantu untuk inkubasi ide crowdfunding seperti rencana tadi untuk mesin PCB?
Jawaban: Mungkin nanti bisa dicari di Facebook, yang mengadakan acara itu teman-teman dari modbus Arduino Indonesia. Hari ini kita akan mendeklarasikan, mulai crowdfunding untuk membuat mesin PCB, jadi semua maker dan start up yang berbasis elektronika yang paling utama masalahnya adalah bagaimana memulainya karena PCB-nya biasanya acak-acakan kita akan memulai itu dibuat di Indonesia, doakan semoga itu cepat terwujud supaya nanti memudahkan yang ingin membuat PLC, IOT, semua berbasis elektronika kita siapkan untuk PCBnya paling tidak diakses lebih murah dan lebih cepat daripada kita harus mengimpor.
5. Pertanyaan dari Ibu Hana
Untuk penerapan PLC tersebut, interface apa yang sekiranya cocok sebagai monitoring sebuah project untuk yang menggunakan PLC di dalamnya?
Jawaban: Kalau interfacenya berupa display atau user interface mesin Interaction sama manusia mungkin itu apapun karena kita sudah itu bisa menggunakan protokol modbus artinya itu bisa ke HMI, scada, display touchscreen itu juga bisa. Kalau interface ini maksudnya adalah interface ke hardware itu bisa menggunakan protokol ataupun menggunakan protokol yang sederhana seperti sensor.
6. Pertanyaan dari Bapak Ria Pamungkas
Apakah open PLC ini dapat digunakan untuk memprogram PLC komersial seperti Omron, Siemens, dll.?
Jawaban: Tidak bisa, semua software tidak bisa cross, meskipun di salah satu slide saya, saya mengatakan ada salah satu software yang digunakan untuk bermacam-macam namanya pakai codesys itu komersial namun di runtimenya, kalau untuk dicoba. Kalau dipakai Omron, Siemens, pada saat dia dipaket oleh Omron codesys ini tidak bisa dipakai untuk Siemens misalnya, karena dia mungkin sudah memiliki lesson tersendiri yang dikoneksikan. Jadi jawabannya Open PLC tidak bisa, termasuk software yang lainnya juga tidak bisa, jadi misalnya software PLC Omron dipakai untuk ke Siemens tidak bisa. Tapi kalau untuk hardwarenya, Open PLC ini bisa apa saja, Maksudnya yang dari basisnya adalah soft PLC di situ ada web servernya itu bisa.
7. Pertanyaan dari Bapak Satria Muhammad Azis
Untuk penerapan IoT di industri sudah seberapa jauh? Kebetulan, saya baru mendalami implementasi IoT tersebut.
Jawaban: Di Indonesia untuk industri manufaktur yang menggunakan IoT itu masih terbatas. Kalau automasi sudah ada di industri 3.0, PLC ini sudah ada dari dulu jadi orang sudah terbiasa. Tetapi kalau yang namanya IoT sesungguhnya, yang hubungannya dengan industri 4.0 adalah bagaimana kita menambahkan fungsi tadi, mengambil data kemudian terutama nanti fungsinya untuk mengolah datanya. Jadi kalau misalnya PLC saya mau IoT, kalau bapak hanya mengkoneksikan untuk kontrol jarak jauh itu sebenarnya tidak menggunakan IoT itu bisa, Tetapi kalau fungsi IoT bapak kemudian diintegrasikan dengan sistem ERPnya perusahaan, kemudian datanya menjadi analisa, itu yang belum banyak mengimplementasikan. Kalau hanya sekedar remote jarak jauh itu sudah hampir semuanya melakukan itu, Tetapi kalau untuk kemudian hubungannya dengan industri 4.0 kekuatannya adalah didata, memanfaatkan datanya itu belum banyak justru mulai dari sosial. Gojek, Grab itu adalah bentuk IoT realnya tetapi bukan untuk industrial tetapi dia di transportasi, jadi ke sosial.
Profil InstrukturHatmoko Tri Arianto, S.T., M.Kom., IPM
Praktisi Internet of Things
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
1998 Politeknik Universitas Diponegoro Teknik elektro Diploma-3
2004 Universitas Diponegoro Teknik Elektro Strata-1
Pengalaman Proyek
2020 Pengadaan dan Pemasangan Watermeter Elektromagnetik & SCADA Area
Gondang, PERUMDA Air Minum Tirto Negoro, Kabupaten Sragen
2020 SCADA WTP Babelan Bekasi, JawaBarat. PT Grenex Perkasa
2019 SCADA WTP Kali Angke Tangerang Selatan, Banten. PT PP-PT TTM
2019 Pengadaan dan pemasangan WME area Plupuh & Sumberlawang – PDAM Tirto Negoro Kab. Sragen
2019 Pengadaan dan pemasangan WME area Sukodono – PDAM Tirto Negoro Kab. Sragen
2019 SCADA PLTBg Terantam – Riau; BPPT bekerjasama dengan PTPN V
2019 SCADA Water Treatment Kawasan Marunda Center - Jakarta
2018 Pengadaan dan pemasangan WME area Sambirejo, Gondang – PDAM Tirto Negoro Kab. Sragen
2018 Building Automation System (BAS) Kantor EBTKE Cikini- Kementrial ESDM
2018 SCADA SPAM PETANGLONG (Kab. Pekalongan) IPA 200 LPS, Kementerian PUPERA Ciptakarya Satker SPAM JATENG
2017 Green House IOT Micro Climate control System, Balai Biotek BPPT - Serpong
2017 SCADA SPAM Metro Kuburejo (Kebumen) IPA 200 LPS, Kementrian PUPERA Ciptakarya Satker SPAM JATENG
2017 SCADA SPAM Narmada IPA 200 LPS, Kementrian PUPERA Ciptakarya NTB
2017 AJINOMOTO CHILLER MONITORING SYSTEM, Takasago Thermal Enginering contractor for Ajinomoto manufacture Mojokero – Jawa Timur
2017 Pilot Project PLT Biogas dari Limbah Sawit (POME), PKS Terantam. BPPT – PT Pasadena Engineering
2017 Konsultan Perencana Building Automation Sistem (BAS) Gedung Direktorat Jenderal EBTKE, Kementrian ESDM
2017 Elektrikal & Instrumen Proyek Pengembangan DPPU Bandara Sepinggal Balikpapan, Kalimantan Timur. PT Pertamina (persero)
2016 Electrical/Instrument Installation for SWB Drier Safety Improvement Project, PT Tetra Pak Indonesia.
2016 Dier PLC Upgrading Sarihusada Klaten manufacture, PT Sarihusada Generasi Mahardika