1. Pertanyaan dari Bapak Edi Wijaya
Untuk ban, apakah ada perhitungan depresiasinya?
Jawaban: Ketika kita bicara biaya penggunaan ban kita anggap sebagai biaya depresiasinya tadi tapi kita langsung membaginya ke dalam jam sebenarnya, hampir sama dari sana. Hanya ban itu kita tidak anggap ada nilai sisa, kalau itu ada nilai sisa itu bukan masuk ke dalam komponen perhitungan kira-kira. Tetapi dalam perhitungan ban memang selalu dianggap tidak ada nilai sisa, jadi di akhir pemakaian nilainya 0. Bahkan di literatur-literatur itu, vulkanisir itu memungkinkan, penggunaan ban yang vulkanisir itu memungkinkan, artinya kita lapis kembali untuk dimanfaatkan itu bukan hal yang tidak mungkin dimanfaatkan dalam perhitungan.
2. Pertanyaan dari Bapak Hartoni
Terkait dengan alat berat ini tentunya ada biaya fisiknya, kalibrasinya, izin operasionalnya. Apakah komponen itu di masukkan juga dalam satu rangkaian tadi atau di luar dari itu semua?
Jawaban: Harus memasukkan biaya operatornya saja katakanlah, apakah saya harus memasukkan termasuk mobilisasi dan demobilisasinya. Kemarin itu saya berpikir Apakah perlu saya masukkan di sini? Namun karena diawal saya sudah mengatakan ini adalah Biaya yang keluar kalau dioperasikan, sehingga kalau biaya yang tadi saya sebutkan dan juga, dan juga bapak sebutkan Saya mungkin menganggapnya itu biaya yang termasuk ke dalam, walaupun bukan overhead tapi dia tidak terkait dengan pekerjaan alat itu sendiri. Kalau saya lihat Kenapa di literatur itu besar, biaya-biaya itu sudah masuk di overhead sebenarnya, makanya overhead itu sampai 25% padahal kalau dari proyek itu overhead tidak sampai 25%, begitu kira-kira. Begitu kalau saya simpulkan dari beberapa literatur itu, dia Saya kira bukan biaya operasional yang hitungannya bervariasi, tergantung banyaknya pekerjaan tetapi dia adalah biaya yang kemudian dimasukkan juga ke dalamnya satuan tambahan, kira-kira begitu.
3. Pertanyaan dari Ibu Yustina
Mungkin ada strategi untuk mereduce biaya untuk membuat HPV, jika misalkan dalam biaya-biaya tersebut kita dibenturkan dengan penyesuaian RAB? Atau misalkan, kita bersaing dalam kompetisi realisasi sewa alat berat untuk mereduce overhead-overhead tersebut.
Jawaban: Kalau kita bicara untuk penentuan harga ketika penawaran, Katakanlah kita itu memiliki alatnya mungkin yang bisa di reduce itu sebenarnya di profit. Tetapi kalau Biaya variabel itu tergantung volume pekerjaannya juga. Kalau saya bicara biaya pengoperasian itu tergantung volume pekerjaannya, makanya tadi jam hitungannya. Ada sebuah pekerjaan, pekerjaan itu dilakukan berapa jam, baru kita tahu biaya per jamnya berapa, biaya total kegiatan tersebut berapa. Kalau dari sisi biaya operasional saya kira itu agak sulit kecuali misalnya kita selalu memelihara alatnya dengan baik, perhitungan biaya pemeliharaan itu bisa, walaupun kita hitung nilainya Katakanlah 10 tetapi sebenarnya yang terpakai itu hanya 6 misalnya begitu. Bahan bakar itu tergantung cara operatornya juga, kalau operatornya itu sudah luwes dalam manuvernya itu juga mengurangi. Perhitungan juga bisa kita ambil 1 nilai yang normal tetapi ternyata karena operatornya itu ternyata bagus bekerjanya bisa jadi kita bisa mengurangi. Karena operator itu mempengaruhi biaya bahan bakar, bahkan pelumas, bahkan pemeliharaan, jadi secara tidak langsung akan mengurangi biaya keseluruhannya. Itu strateginya salah satunya menggunakan operator. Strategi berikutnya adalah pemeliharaan preventif tadi, itu sedikitnya strategi yang bisa kita gunakan.
Tanggapan dari Ibu Yustina: Kalau misalkan, untuk di penyusutan apakah bisa kita yang seharusnya normalnya 5 tahun, mungkin dianjurkan atau tidak kalau penyusutan itu kita mundurkan misalnya sampai 10 atau 8 tahun? Kira-kira, asumsi alat itu masih bisa digunakan. Kira-kira bisa atau tidak?
Jawaban: Kalau kita bicara penyusutan, berarti kita bicara umur ekonomis alat, kalau kita bicara umur ekonomis alat itu sebenarnya judgrmentnya ada di kita. Katakanlah kita perusahaan yang memang biasa menggunakan back Hook kita itu tahu teorinya misalnya 6 tahun, tapi kita tahu kita bisa prolog atau bisa memperpanjang masa kerjanya, itu hanya di kita. Jadi kita sebenarnya kita bisa memperpanjang, Katakanlah 6 tahun itu adalah waktu yang kita anggap umum. Kalau kemarin kita bicara tentang kepemilikan 6 tahun, Tapi bahwa kemudian digunakan lebih dari 6 tahun itu ada di perusahaan sebenarnya. Karena depresiasi juga tergantung dari nilai sisa, nilai sisa itu tergantung dari umur juga, kalau kita semakin panjang umurnya, berarti kembali lagi tadi ke pemeliharaan, kita punya atau tidak sistem pemeliharaan yang baik, kita punya atau tidak datang selama ini alat kita itu bekerja berapa lama, kita bisa mengurangi depresiasi. Sebenarnya depresiasi itu bisa kita lakukan, tidak artinya depresiasi itu berhenti di satu titik, itu kebijakannya ada di kita, di perusahaan sebenarnya.
4. Pertanyaan dari Bapak Heri Risman
Apakah alat berat khususnya untuk ke depan alat berat yang sudah menggunakan tenaga listrik sebagai sumber daya, apakah hitungannya beda juga dengan saat ini solar?
Jawaban: Kalau kita lihat tabel ini, tadi yang saya sampaikan tabel ini yang digunakan oleh US Army di Amerika. Yang saya buat tanda merah ini itu adalah dengan bahan bakar diesel tapi ini adalah elektrik sebenarnya. Jadi memang sebenarnya sudah dipersiapkan, ke depan kalau ada elektrik bagaimana untuk pembiayaan dari sisi pelumasnya. Kita lihat disini bensinnya akhirnya 0, kita lihat disini bensin itu 0 karena memang sudah tidak pakai bensin lagi. Kalaupun ada ini masih Hybrid katakanlah.
5. Pertanyaan dari Bapak Zulfikar
Mana yang diambil untuk efisiensi biaya peralatan? Apa umur alat yang muda atau operator yang berpengalaman? Mana yang lebih berpengaruh?
Jawaban: Kalau kita lihat contoh yang tadi saya berikan, semuanya itu mempengaruhi, tidak ada yang namanya yang 1 lebih berpengaruh dibandingkan yang lain, sebenarnya semua faktor itu mempengaruhi. Ada alatnya, operatornya, bahkan mungkin untuk beberapa kasus tadi ada yang faktor pemuatannya, kondisi lapangannya, itu semua saling mempengaruhi, tidak ada yang satu lebih baik daripada yang lain karena itu semua nanti akan menjadi sebuah kombinasi sebenarnya.
6. Pertanyaan dari Bapak Zainal Abidin
Mobilisasi alat dari gudang ke lokasi proyek di masukkan ke item biaya yang mana?
Jawaban: Itu yang tadi saya diskusi dengan Pak Hartoni tadi, saya waktu membuat ini, Apakah ini masuk biaya pengoperasian atau tidak, maksudnya Apakah saya akan sampaikan hari ini sebagai biaya pengoperasian, karena saya ingin fokus ke biaya pengoperasian itu biaya yang terkait sebagai biaya variabel tadi tergantung berapa Jam dipakai. Mobilisasi dengan demobilisasi itu tidak, kenapa akhirnya tidak saya masukan karena menjadi suatu biaya tambahan. Tadi saya sudah jelaskan, itu menjadi biaya yang ditambahkan, mobilisasi, demobilisasi, operator, itu akhirnya menjadi biaya tambahan. Baru diakumulasi, baru dibagi rata berdasarkan jumlah volume pekerjaannya kira-kira begitu.
7. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Seperti di topik atau webinar sebelumnya, apa keuntungan dan kekurangan apabila alat itu kita sewa dan kita beli? Mana yang lebih efisien?
Jawaban: Tergantung kemampuan finansial sebenarnya, Kemarin saya sudah katakan, juga tergantung bagaimana kita memprediksi kedepan, Apakah kita akan mendapatkan proyek yang sama terus-menerus. Kalau kita ragu kita akan selalu menangani proyek yang sama terus-menerus sehingga Ada kemungkinan alatnya tidak digunakan secara optimal, lebih baik sewa. Tetapi kalau kita Yakin kedepan alat yang sama akan selalu kita gunakan. Tadi saya kasih contoh misalnya, punya estimasi pemakaian pertahunnya 2500 jam, kalau kita yakin bisa bahkan sampai 3000 jam pertahun, kenapa kita tidak membeli alatnya, kalau memang kita memiliki pendanaannya. Tetapi yang pertama kan kita pikirkan punya dulu tidak pendanaannya, ketika kita punya pendanaannya ada tidak prospeknya? Kira-kira seperti itu.
8. Pertanyaan dari Bapak Nanto
Bagaimana mengestimasi nilai depresiasi dari alat berat?
Jawaban: Kalau kita menggunakan rumus alat berat itu ada tiga metode yang sebenarnya bisa kita gunakan. Saya berikan itu depresiasi garis lurus, tapi dalam penjelasan tadi saya ada metode yang lain, yang untuk penjumlahan tahun atau misalnya penurunan seimbang. Ketiganya itu akan memberikan estimasi depresiasi yang berbeda, depresiasi ini kalau kita kaitkan dalam konteks biaya operasional memang biasanya terkait dengan pemeliharaan, namun sebenarnya depresiasi itu di dalam biaya kepemilikan itu adalah untuk menentukan nilai aset dalam kaitannya dengan perpajakan. Bagaimana mengestimasi-nya sebenarnya ketiga rumus tadi bisa mengestimasikan. Artinya dari sana kita akan mendapatkan depresiasi nilai alat tersebut pada suatu tahun tertentu Setelah dia digunakan sekian tahun, itu tujuannya sebenarnya untuk perpajakan, nilai bukunya berapa alat tersebut kira-kira sebenarnya untuk itu.
Profil InstrukturDr. Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc
Dosen Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Universitas Agung Podomoro
Deskripsi Pemateri:
PENDIDIKAN FORMAL
2006-2011 Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
Doktor, Manajemen Rekayasa Konstruksi pada Program Studi Teknik Sipil
1996–1997 Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia, USA
M.Sc., Construction Engineering Management pada Civil Engineering Department.
1988–1993 Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
ST., Jurusan Teknik Sipil.
PENGALAMAN KERJA AKADEMISI
Universitas Agung Podomoro, Jakarta, Indonesia 2015-Sekarang
2016-2017 Wakil Rektor bidang Administrasi Akademik
2015-2017 Ketua Program Studi Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
2015-Sekarang Dosen tetap Program Studi D4 Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
2019-Sekarang Kepala Bagian Administrasi Akademik
2019-Sekarang Kepala Bagian Pusat Pengembangan Pembelajaran
Universitas Bakrie, Jakarta, Indonesia 2012-2015
2012-2015 Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan
2012-2015 Dosen tetap Program Studi S1 Teknik Sipil
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia 2007-2010
Dosen tidak tetap Program Studi S1 Teknik Sipil
Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia 1998-Sekarang
1998-2012 Dosen tetap Program Studi S1 Teknik Sipil
2002-Sekarang Dosen tidak tetap Program Studi Magister Teknik Sipil, Konsentrasi Manajemen Konstruksi
PENGALAMAN KERJA STRUKTURAL
Universitas Agung Podomoro, Jakarta, Indonesia
2016-2017 Wakil Rektor bidang Administrasi Akademik
2015-2017 Ketua Program Studi Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
2019-Sekarang Kepala Bagian Administrasi Akademik
2019-Sekarang Kepala Bagian Pusat Pengembangan Pembelajaran
Universitas Bakrie, Jakarta, Indonesia
2012-2015 Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan KEANGGOTAAN ASOSIASI
Ikatan Quantity Surveyor Indonesia 2017-Sekarang