[Tanya Jawab] Material Requirement Planning (MRP): Perencanaan Produksi Detail
1. Pertanyaan dari Bapak Hendy Karles
Di pertengahan ada ganti komponen, bagaimana mengakomodirnya? Software apa yg bisa dipakai Pak?
Jawaban dari Nara Sumber: Ini seperti yang saya katakan tadi MRP itu harus original, jadi semuanya harus fix. MRP itu tahu kelemahannya maka seperti kasus ganti komponen, kalau masih belum ada software yang digunakan untuk itu minimal pergantian komponen tersebut jangan terlalu banyak, karena harus mengganti ABS, itu yang paling jauh karena akan repot juga mengganti ABS. Kalau masih memungkinkan untuk mengganti ABS-nya, kalau tidak ada software yang membatasi itu pada jumlah produksi yang disebabkan DDMRP, itu perubahannya bisa dilakukan tapi saya tidak yakin bahwa perubahan komponen itu bisa dilakukan atau tidak. Jadi ada jenis dan ada jumlah, kalau jumlah itu bisa di akomodirkan di MRP atau juga bisa dengan DE-MRP tapi jelas saya tidak yakin jenis komponen diganti. Setidaknya di MPS, karena ganti komponen. Kalau diganti jumlah dan tidak diganti jenisnya mungkin masih bisa digunakan MRP biasa, kalau ganti komponen dan ganti jumlah artinya BOM-nya harus didefinisikan ulang dan tentu juga inventorynya bisa berbeda, maka ABS tadi harus dipenuhi.
2. Pertanyaan dari Bapak Aulia
Apakah Pak Boni mempunyai pengalaman tentang software yang bisa dipakai?
Jawaban dari Nara Sumber: Sudah lama sekali, dulu saya memiliki gadget MRP itu kuno tetapi sekarang sudah banyak yang memakai misalkan POM-QM tapi itu masih sama, artinya penggantian komponen baik jumlah maupun jenisnya itu mengganti inputnya, maka harus diganti. Kalau yang sedikit mengubah jumlahnya dengan tidak mengganti itu di ERP, dengan mudah BOM-nya disesuaikan jumlahnya dan inventory-nya bisa diubah.
Profil InstrukturIr. B. Laksito Purnomo, S.T., M.Sc, IPM, ASEAN Eng, CSCA, CSCM
Dosen Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
• Sarjana Teknik Industri– S.T. ITB (1998)
• Master Manufacturing Management – M.Sc. University of Bradford, England, UK (2014)
• Insinyur – PSPPI ITB (2021)
Pekerjaan
Staf Pengajar, Departemen Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (2000 s.d. skrg)
Sertfikasi
• IPM dan Asean Eng. [PII]
• Certified Supply Chain Analyst [CSCA] – ISCEA
• Certified Supply Chain Manager CSCM – ISCEA
Organisasi:
• Institute of Industrial and System Engineering [IISE]
• Persatuan Insinyur Indonesia [PII]
• Perhimpunan Ergonomi Indonesia [PEI]
Pengalaman Proyek
• Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah for Any Indonesian Local Government Agencies
• Owner Estimate/HPS for Petrokimia Company, PJB Rembang
• Purchasing-Procurement Management for Bank Rakyat Indonesia, Panti Nugroho Hospital Yogyakarta
• Suply Chain Management for PT Pupuk Sriwijaya Company, PBJ Muara Karang
Dll.