1. Pertanyaan dari Ibu Rani
Yang dimaksud faktor pengaman dalam perhitungan kanban itu adalah safety stock?
Jawaban: Ya safety stock, faktor pengaman itu safety stock. Jadi kalau misalnya kita janjinya 10 hari, supaya aman faktor pengamannya juga bisa kita lebihkan 1 hari. Ada kemungkinan terjadi missnya itu dari segi waktu bisa ataupun dari segi untuk barang juga kita bisa siap masukkan ke dalam safety stock.
2. Pertanyaan dari Bapak M. Rosyidah
Selain 7 waste atau 8 waste tadi, hubungannya dengan aspek lingkungan atau green manufacturing, titik-titik mana saja yang bisa kita ukur?
Jawaban: 8 waste itu, yang 7 tadi ditambah masalah over capacity dari personal. Tapi kalau dari segi aspek lingkungan atau green manufacturing itu, harus bersih, itu beda topik menurut saya, kalau terkait green manufacturing itu harus dilihat dari sisi khusus dari lingkungan. Suatu proses industri itu input pasti ada wastenya juga, waste ini bisa kita manfaatkan untuk recycle atau reuse, itu bisa kita lakukan penggunaan itu. Tapi itu topik yang berbeda menurut saya , kemudian titik mana yang bisa kita ukur.
Saya pernah belajar cleaner production, production itu ada waste minimization. Pertama yang dilakukan adalah input berapa produknya kemudian outputnya berapa, outputnya pasti berkurang. Misalnya pabrik tapioka, singkong itu ada tanahnya jadi ada proses pembersihan, dari pembersihan itu pasti akan keluar output dari pembersihan yaitu tanah, dsb itu bisa jadi limbah. Jadi setiap action, setiap proses itu ada titik-titik yang perlu kita amati lingkungannya. Misalnya ada tanah, ada air yang keluar, di dalam pola cleaner production ini kita hitung, airnya digunakan dari mana, dari bawah tanah, bawah tanah ini kalau kita hitung secara finansial berapa rupiah. Tanah mungkin masih bisa tidak menghasilkan pencemaran, tetapi ada beberapa potongan-potongan yang keluar dari singkong ini, misalnya ada kulitnya dan sebagainya itu ditampung dulu di situ. Kemudian proses penyerutan, penghancuran, itu pasti ada berbentuk air atau berbentuk padat, padat ini ada yang bisa menjadi Lumpur dan itu apakah bisa diolah lagi atau tidak. Jadi proses ini dikaitkan bagaimana caranya dari seluruh proses ini dianalisis Berapa jumlah yang keluarnya, berapa jumlah titik-titik kemungkinan terjadi limbahnya. Limbah tersebut bisa digunakan lagi atau tidak untuk menghasilkan produksi yang lain atau menghasilkan produk yang sama, kita balikan lagi ke proses yang awal.
3. Pertanyaan dari Bapak Nugroho
Mau tanya tentang value stream mapping?
Jawaban: Value stream mapping jadi pemetaan nilai. Kalau di setiap pekerjaan, misalnya transportasi, itu nilai tambah atau tidak Kalau tidak ada nilai tambah berarti 0, kalau misalnya ada proses Berarti ada nilai uang disitu sehingga customer mau membeli produk ini karena ada proses itu. Hal-hal yang tidak akan dibayar oleh pelanggan seperti pemindahan, penghitungan, itu yang akan kita hilangkan. Kalau tidak ada mau tidak mau dilakukan tapi jadi biaya bertambah, bukannya nilai tambah. Sebenarnya value stream mapping ini kita petakan, setiap proses kita gambarkan baru kita identifikasi Setiap proses itu apakah itu nilai tambah atau tidak berdasarkan kriteria, yang mana yang non added value dan added value. Kalau added value itu bisa berpotensi untuk perbaikan.
4. Pertanyaan dari Bapak Durain
Tadi disebut makin tinggi Sigma makin baik. Apakah karena makin longgar standarnya (lebar segmennya) sehingga defectnya terbaca lebih kecil?
Jawaban: Memang kesannya seperti itu, tetapi kita perlu ingat ada yang disebut dengan bagaimana perhitungan DPMO tadi. Jadi kita tinggal lebarkan standartnya, dilonggarkan sehingga semua bisa masuk. Tetapi kalau dilihat dari DPMOnya misalnya semen bapak itu outputnya kemungkinan terjadi kegagalan apa saja, ada berapa list. Jadi memang harus kita tetapkan dahulu Setelah itu baru kita hitung berapa defectnya, berapa opportunity terjadi suatu defect. Setiap produksi Bapak ini baru ditemukan Berapa banyak atau berapa kasus kejadian tinggal dibagi dengan itu dikali 1 juta. Dari DPMO itu baru kita standartkan lihat dari sisi tabel tadi, “oh berarti kita di defectnya baru level ke-3, ke-2, jadi jangan dibalik”.
5. Pertanyaan dari Bapak Naufal
Apakah lean six sigma ini bisa diterapkan untuk di luar kegiatan industri manufaktur atau industri yang menghasilkan produk barang? Contohnya start-up.
Jawaban: Itulah kenapa di dalam lean six sigma itu bisa diterapkan di berbagai bidang, baik itu jasa maupun produk. Kalau pun jasa intinya di DPMO berapa kemungkinan terjadinya miss atau defect, misalnya kalau di startup itu, contoh aplikasinya tidak bisa berproses atau lama, banyak kemungkinannya, itu tinggal berapa kemungkinan kemudian yang akses pada jam itu berapa banyak lalu dikali. Jadi hitungan DPMO akan menjadi patokan six sigmanya. Kemudian kalau lean itu sebenarnya beberapa proses sebelum, setiap proses proses atau tahapan tahapan, misalnya kalau startup itu selalu klik, karena terlalu banyak klik membuat orang malas klik, perlu kita simplifikasi menjadi hanya 3 klik informasi sudah dapat. Pada prinsipnya semua bidang bisa.
6. Pertanyaan dari Bapak M. Tri
Terkait distribusi ada istilah umur atau usia stock hal ini untuk mengukur selamanya produk atau barang Bagaimana perhitungannya supaya produk atau barang slow tersebut tidak terlalu lama di gudang?
Jawaban: Sebenarnya konsep lain lean six sigma itu sebisa mungkin kita zero Inventory. Mau tidak mau harus ada gudang, ada inventory di situ, oke kita taruh di situ tetapi itu jangan terlalu lama, memang itu prinsip-prinsip dalam lean six Sigma. Bisa saja dalam proses six sigma itu kita harus membuat standar kalau si produk ini jangan lama-lama di sini, kalau bisa menerapkan FIFO (first in first out). Di dalam industri atau gudang, cara menumpuknya itu yang lama ditaruh di bawah, pada saat orang mengambil, mengambil yang paling atas, harusnya dipikir bagaimana caranya pada saat orang mengambil untuk proses berikutnya yang paling bawah yang diambil, bisa saja ada suatu kebijakan untuk menetapkan lamanya waktu di stock maksimal berapa lama. Jadi kita bisa melakukan pemantauan, kalau misalnya lebih itu perlu dipersiapkan untuk cepat-cepat bisa dikeluarkan dari gudang
7. Pertanyaan dari Bapak Priyadi
Bagaimana membudayakan 5S atau 5R di kalangan karyawan yang sudah biasa bekerja nonproduktif?
Jawaban: Kita mengelola orang itu tidak mudah, kalau mengelola pabrik yang bentuk barang, teknologi sudah jalan itu mudah, tetapi kalau orang itu susah. Pertama yang dilakukan adalah sosialisasi, pasti sosialisasi itu butuh proses untuk menerima informasi, kebiasaan. Informasi itu secara konsisten perlu dilakukan, dari selain informasi dikumpulkan, dijelaskan, di training dan juga perlu diingatkan melalui board-board atau semacam tanda-tanda, slogan-slogan tiap sudut, akhirnya orang terinformasi ke dalam otaknya lama-lama mengkonfirmasi setelah itu baru kita lakukan semacam reward. Orang tidak produktif mungkin juga karena harus ada reward sehingga dia mau bergerak, jika setelah menggunakan reward ini tetap tidak bisa berarti menggunakan punishment, jadi reward dan punishment harus jalan. Jadi orang bergerak bisa karena reward dan terakhir punishment, kalau punishment tidak bergerak juga itu perlu perlakuan khusus, dimutasi atau sebagainya. Itu adalah bentuk-bentuk bagaimana kita mendorong karyawan yang tidak produktif, jadi perlu beberapa tahap.
8. Pertanyaan dari Bapak Ir. Sarbini
1) Berarti model JIT mengakui safety stock? Bukan Zero persediaan ya pak?
2) Dari kaca mata kuliah. Apakah Continous Improvement bisa dipakai sebagai disiplin mata kuliah teknik Indistri, karena continous improvement ada banyak tool seperti lean, kaizen, six sigma.
Jawaban:
1) Memang tujuan utama atau mimpi dari Just In Time adalah zero inventory, tetapi tidak mungkin langsung jadi ada beberapa tahapannya. Tetapi memang harus dibina bahwa Ke depannya harus begini atau begini, jadi tidak bisa langsung di nol kan. Bukan berarti zero inventory itu benar-benar zero. Kalau dulu sebelum adanya konsep zero inventory ini semua supplier memasukkannya ke gudang semua, menaruh semua di suatu gudang kemudian kita baru mengambil satu persatu, kalau sekarang tidak, jadi kendaraan yang dari supplier itu dimasukkan sesuai dengan yang dibutuhkan pada hari itu. Kontainer kontainer kecil itu setelah itu langsung digunakan, kalau perlu ditaruh di pinggir stasiun kerja yang dibutuhkan. Tetapi ada juga beberapa yang diberi stock karena ada pertimbangan-pertimbangan lain, contoh supplier nya jauh, kalau yang tadi bentuknya si pabrik-pabrik nya di lingkaran sekitar industri manufaktur nya jadi berdekatan. Kalau yang jauh tidak mungkin itu dilakukan, biasanya kerja sama jangka panjang dengan perusahaan tersebut Itu diminta untuk "Bapak harus memiliki gudang di wilayah sekitar industri tersebut, supaya industri tersebut tidak menanggung biaya penyimpanan karena jauh produksinya". Tetapi tahapan ujung utamanya sebenarnya nanti mengurangi safety stock terus menerus, kita memiliki prinsip continue improvement.
2) Saya sependapat, karena pertama-tama tadi kita mulai kita mengkaji dari segi teknik industri. Kita itu memiliki empat kelompok skill yang harus kita mampu, seperti Engineering, engineering lebih kepada quality. Lalu operasional seperti Operation riset, termasuk ISO standarisasi. Kemudian ada evaluasi, yang terakhir kemampuan continuous improvement. Ke depan memang harus dikelompokkan, dipilah-pilah berdasarkan itu, continuous improvement pun menjadi suatu mata kuliah khusus.
9. Pertanyaan dari Bapak Bakti Alpihuda
Tahap implementasi lean six sigma Apakah sama seperti six sigma menggunakan DMAIC? Jika Iya Bagaimana menentukan pengukuran nilai pada tahap measure untuk masalah leannya?
Jawaban: Six sigma tujuannya berbeda dengan lean, jadi metodenya masing-masing, lean six sigma tetap menggunakan pola yang sama menggunakan DMAIC. Kalau lean six sigma itu metodenya tersendiri, value stream mapping kemudian kita analisis mana yang dianggap pemborosan, baru kita analisis bagaimana upaya-upaya penghilangan dari itu. Kalau misalnya pengukuran bisa saja pengukuran modelnya dari lead time, lead time yang dibutuhkan. Setelah pengukuran pasti akan berkurang, pengurangan dari lead timenya setelah dilakukan evaluasi dengan pola tadi. Bisa menggunakannya sendiri-sendiri, kalau mau digabung bisa saja tetapi dengan metode DMAIC ini pada saat measurenya dari segi waktu atau dari segi efisiensi berarti dari segi biaya yang dibutuhkan. Apakah ada pengurangan atau tidak.
Profil InstrukturAndri Hermawan, M.T.
Konsultan dan Trainer Manajemen Mutu
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
University Kuala Lumpur, 24 November 2019 – On progress, Candidate of Ph.D (Philosophy of Doctoral) in Supply Chain Management
University of Indonesia, 2002 - 2004, Magister Teknik, Industrial Engineer
Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian RI, 1991 - 1996, Ahli Manajemen Industri (Sarjana Sains Terapan) Industrial Engineer
Pengalaman Kerja Terakhir
TRAINING
1. Creation dari Enterprises – Formation dari Entrepreneurs (CEFE) Training Program Loka Kewirausahaan Industria
(LKI)- 15 Juli s/d 5 Agustus, 1995.
2. How To Conduct Cleaner Production Assessment Training Program, PT. Prima Inti Mutu Andalan - 11September,
1997.
3. World Wide Web Internet Training in Cleaner Production, PT. Prima Inti Mutu Danalan – 13 September, 1997
4. ISO 9001:2000 Quality Standard Workshop, ByWater Mclean- 11 November, 1998.
5. QS 9000 Awareness Training, ByWater Mclean-12 November, 1998
6. Marketing Strategy Workshop, MarkPlus – 21 November 1998
7. Total Productive Maintenance Training Program , Astra Management Development Institute - 23-26,November,
1998.
8. The Right Way dari Doing Powerful Marketing Research, Frontier Marketing & Research Consultant – 14-16,
Desember 1998.
9. Awareness dari Business transformation Program, SPRINT Konsultan – 28-30, Januari 1999.
10. Business Transformation dan Optimus Assessment, PT. Sucofindo Prima International Konsultan – 1 Maret 1999.
11. Personality Development, John Robert Powers – 25,September 1999.
12. Salesmanship & Negotiation Skill Training, Academia Education Konsultan – 19-20 Januari, 2000.
13. Facilitation Skill Training, PSDM Konsultan –17-18 Januari ,2001.
14. Training Course on Environmental Management System Establishment dan Internal Audit, The Association untuk
Overseas Technical Scholarship (AOTS) JAPAN – 29 Januari s/d 2 Februari 2001.
15. Interpretation dari ISO 9001:2000 Quality Management System, Quality Assurance Services – 26 Februari 2001.
16. Internal Audit dari ISO 9001:2000, SPRINT Konsultan – 15-17 Mei, 2001.
17. EMS (ISO 14001) Awareness Training, SPRINT Konsultan – 25 Juni, 2001.
18. Education Based on Competence, West Java Institutional Development Project- 20 Januari, 2004.
19. Technical QCC dan Suggestion System, 3-6 Desember 2004, Andes dan Associates Consulting.
20. KUBIK Leadership, 24 Maret 2008.
21. Technical of Interview, Iradhat Consultan February 2010
22. Hypnosis & Hypnoselling , Pemulihan Jiwa, Dedy Susanto. Maret 2012
23. Internet Marketing , Sulhadi, Mei 2012
24. Property & Business Seccret , Suhaldi, Juni 2012
25. IRCA Certified ISO 9001: 2015 Auditor / Lead Auditor Training Course (QMS). Nevileclark , November 2016. IRCA
No. NCI-P 121034.
Pengalaman Kerja
1. Konsultan Lingkungan “Cleaner production dari Indonesia Cleaner Production Program”, Proyek Departemen
Perindustrian dan Perdagangan , Hagler Bailly & PT. SUCOFINDO, 1997.
2. Konsultan SPRINT Consultant (Management dan Industrial Engineering, Investment, Environmental, Business
Transformation, ISO 9000 & 14000 dan Cleaner Production) –1997/2002
3. Konsultan dari PSMIL (Pusat Studi Manajemen Industri dan Lingkungan)- Sekolah Tinggi Manajemen Industri –
Departement Perindustrian dan Perdagangan RI)- Tenaga Ahli. 2002/2003
4. Konsultan dari LEMTEK Universitas Indonesia – Tenaga Ahli ”Business Transformation” 2003/2004
5. Asisten Dosen Universitas Indonesia – 2004/2005
6. Asisten Dosen Magisterial Management Universitas Mercubuana – 2004/2005
7. Manager Training di BSP Consulting - – 2004/2005
8. Quality Assurance, Organization dan Marketing Development, Human Resources Management di ADIRA RENT –
– 2005 – 2007
9. Auditor ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 dan Associate Konsultan di SPRINT Konsultan - 2007
10. Direktur ASC Consulting - 2005 sampai 2013
11. Tenaga Ahli “Change Management” di PT. SUCOFINDO - SBU RKT (Engineering dan Transportation) , 2007-2008.
12. Project Director PT. Rasicipta Consultama, 2008-2010.
13. General Manager HRD Project and Transformation (as Management Representative) PT. Bumi Karya Artha, 2010
2/d 2011
14. General Manager HCBS (Human Capital & Business Support Division) PT. Bumi Karya Artha, 2011 s/d 2012
15. Asisstance Vice President Learning Center & Corporate Culture Departement PT. Bumi Karya Artha , 2012 – 2013.
16. Dosen Kewirausahaan di STIKES Mahardika 2015
17. Kepala Satuan Penjamin Mutu Internal STIKES Mahardika. 2015
18. Director CIMS Foundation Yayasan Cipta Insan Mandiri Sejahtera (CIMS), 2013- sekarang
19. Dosen Teknik Mesin Konsentrasi Teknik Industri UNTAG Cirebon. 2015 sampai Sekarang.
20. Direktur CEVO (Center Engineering and Innovation) UNTAG Cirebon. 2016 sampai 2017.
21. Dosen Enterprenership di STIKES Mahardika 2014-2015
22. Dosen Smart Enterpreneur di LP3i Cirebon, 2016- 2018
23. CEO ASCORP Management, 2017 sampai sekarang
24. PEMRED ( Pimpinan Redaksi) Koran BARAYA , 2017 sampai 2018
25. Komisaris PT. BIG SAPPHIRE ALAM WISATA, 2018 sampai sekarang
26. Penasehat Dewan Komisaris PD.Surabraja Pabrik Saos Sambal di Jamblang, 2017 sampai 2020.
27. Direktur PT. Andrie Somamihardja Cipta Orisinal Pratama (ASCORP) 2019 sampai sekarang
PROJECT EXPERIENCE / PENGALAMAN PEKERJAAN PROYEK
A. STUDI PENELITIAN
1. Operation System dari Production Planning Inventory Control (PPIC) at PT. KABELINDO MURNI, 1994
2. Finance Analysis at PT. KABELINDO MURNI , 1995
3. Production Planning Inventory Control (PPIC) System in Implementing Cleaner Production Concept in Industry,
1998.
4. Technique of enhancing for Productivity, efficiency, dan effectively through Pollution Prevention, 1998.
5. Invention dari The Rubber Ball Theory dan The Production Forecast untuk Continuous dan Unconscious Industries,
2003
6. The time Completion Estimation Model dari Product X at PT Y with using Pro Model Simulation (Case Study :
garment factory dari PT Buana Kualitasindo), 2004
7. Regional Development Study of Four Kalimantan Province, Accelerated Development of East Indonesian Zone
Ministry, 2004..
8. Inventarisation and Verification of Supply Chain Management Infrastructure for LPG 3 Kg Distribution, 2009. (Area
Banten, Central Java, and Yogya),
B. KAJIAN/GAP ANALISIS /AUDIT
1. Cleaner Production Assessment at PT. UMAS JAYA FARM in Lampung, 1997
2. OPTIMUS Assessment untuk PT. MERPATI NUSANTARA, April 1999
3. OPTIMUS Assessment untuk PT. AIRFAST INDONESIA, April 1999
4. OPTIMUS Assessment untuk PT. PELNI, 1999
5. OPTIMUS Assessment untuk PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X, 1999
6. OPTIMUS Assessment untuk PT. INKA, 2000
7. OPTIMUS Assessment untuk PT. PURNA BINA NUSA, 2000
8. OPTIMUS Assessment untuk PT. BOURAQ Airlines, 2000
9. OPTIMUS Assessment dan ISO 9000 untuk PT. TRAKINDO UTAMA, 2000
10. JOB ANALYSIS at PT. IMC , 2005
11. GAP ANALYSIS dari ISO 9001:2000 PT. Lestari Dini Tunggul, 2005
12. GAP ANALYSIS dari ISO 14001:2000 dan OHSAS PT. Kaltim Methanol Indonesia – Bontang – Kalimantan Timur -
2006
13. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Sriboga Ratu Raya, 2006
14. GAP ANALYSIS dari ISO 14001:2004 PT. Bukit Asam, 2007 – Lampung-Tanjung Enim – Palembang – 2007
15. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Sucofindo, 2007
16. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Surveyor Indonesia, 2007
17. Malcolm Baldridge National Quality award, PT. Jasa Marga, 2009-2010
18. Audit / Evaluasi Organisasi Tatalaksana Kerja di Kementrian Perindustrian , Kementrian Pegawai Aparatur
Negara & Reformasi Birokrasi RI, 2018-2019.
19. Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20015 PD Surabraja Food Industrie, 2017
20. Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20015 PD Surabraja Food Industrie, 2019
21. Evaluasi atau Audit Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perindustrian, Kementrian Aperatur Negara &
Reformasi Birokrasi RI, 2018.
C. INSTRUCTOR OF TRAINING
1. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment dan Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Jakarta, President Hotel.
2. Organized Seminar Project “ Introductory Course on ISO 9000 : 2000 Standards, sebagai Project Manager 2001
3. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment and Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Jakarta, Sahid Hotel.
4. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment and Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Surabaya, Sheraton Hotel.
5. Quality Management System ISO 9001 dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) training untuk PT.
YUASA AGRO, 2002, sebagai Instructor
6. Awareness, Interpretation, Documentation, dan Internal Quality Audit dari ISO 9001:2000 untuk Sekolah Tinggi
Management Industri Departemen Perindustrian dan Perdagangan, RI sebagai Instructor
7. Public Training dari Awareness, Interpretation, dan Documentation ISO 9001:2000, IBIS Hotel 3-5 December 2004
sebagai Instructor.
8. Public Training dari Internal Quality Audit ISO 9001:2000, IBIS Hotel 11-12 December 2004 sebagai Instructor.
9. Six Sigma untuk BNI 46, HRD Department, 15-17 December 2004, sebagai Instructor Assistant.
10. Public Training dari Awareness, Interpretation, dan Documentation ISO 9001:2000, Century Athletic Hotel 18-20
April 2005 sebagai Instructor.
11. Public Training dari Customer Satisfaction Improvement (Case Study Implementing ISO 9001:2000 at PT. Samudra
Montaz), Savoy Homman Hotel, Bandung 30 Agustust-1 September 2005 sebagai Instructor.
12. Technical Quality Control Circle at PT. Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana Armada
2005 -2006.
13. Suggestion System at PT. Adira Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana Armada 2005 -
2006.
14. Quality and Improvement Awareness Training at Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana
Armada 2005 -2006.
15. Supply Chain Management at PT. PERTAMINA sebagai Instructor, Maret 2006.
16. Basic Mentality dan Quality Control Circle sebagai Instructor, June 2007
17. Cleaner Production sebagai Instructor, Pemerintah Tangerang, July 2007
18. Guidance to Manage HR based on ISO 9001:2008, 14 May 2008, Corporate Human Resource sebagai Instructor.
19. Awareness dan Implementation dari ISO 9001: 2008 sebagai Instructor , 16 May 2008, Perusahaan Listrik Negara
(PLN) AP Gambir & AP Tanjung Priuk.p
20. Asset Management Training at IASTP Project dari USAID, 30 June s/d 12 July 2008.
21. Basic Mentality and Leadership for Succsess dari ESDM- Ditjend Migas , Banten-Temanggung-Kudus-Tegal-
Purwokerto-Semarang, Juli 2009,
22. Hypnoselling , PT. Anugrah Selaras Cipta, 2012.
23. Indonesian Young Enterpreneurs Start Up, Kemenpora November 2013. As Trainer.
24. International Standard in Management System, June 2014, Kelapa Manis Cirebon. ASC & EQA Certification
Body.
25. Service Excellance for Majalengka Regional State Own Company (BUMD). 3-4 December 2017
26. Character Building and Corporate Culture for Majalengka Regional State Own Company ( BUMD ) 9-10
November 2018
27. Character Building and Corporate Culture for Balai Bahan Baku Industri Dinas Perindustrian DKI Jakarta Pusat, 7-8
Desember 2018
28. Change Paradigma for Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Timur, 8 Februari 2019.
29. ISO 31000 Implementation in Badan Sandi Negara RI,30 September – 2 Oktober 2019, SCIENCOM.
D. LINGKUNGAN
1. Cleaner Production Assessment at PT. UMAS JAYA FARM in Lampung, 1997,sebagai Konsultan
2. The Indonesian Country Programme Update untuk Ozone Depleting Substances Phase Out, PT. SUCOFINDO
PRIMA INTERNATIONAL KONSULTAN & KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP, 1998. sebagai Konsultan
3. “Cleaner production dari Indonesia Cleaner Production Program”, The Project dari Industrial dan Trade
Department RI, Hagler Bailly & PT. SUCOFINDO, 1997. sebagai Konsultan.
4. “Cleaner production Program untuk Pemerintah Tangerang”, PT. Sucofindo Prima Internasional Konsultan, 2007.
sebagai Expertise.
E. RESTRUKTURISASI DAN BISNIS TRANSFORMASI
1. Business Process Management Project untuk PELNI, 2000
2. Business Process Improvement untuk PELNI, 2000
3. Customer Care Program untuk PT. BOURAQ Airlines, 2000-2001
4. Business Process Re-engineering dari Investment Permit Process at BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)
2001
5. Business Process Improvement untuk Investment License in Indonesia, Trade dan Industrial Department RI, PT.
SUCOFINDO, 2002 sebagai Project Manager.
6. Business Process Improvement untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2003, sebagai Expertise
7. Business Process Improvement dan Maintenance dari ISO 9001:2000 untuk PT. INDAHTEX MAS CEMERLANG, 2004,
sebagai Expertise
8. Performance Measurement with Malcolm Baldrige National Quality Award method untuk PT. Sariboga –
Semarang, 2005, sebagai Expertise
9. Improvement Management System with Implementing QCC dan SS untuk PT. Adira Sarana Armada, 2006,
sebagai Expertise
10. Change Management untuk PT. SUCOFINDO – SBU RKT, 2007 sebagai Expertise.
11. Membangun SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) / Human resource Management Information
System at Ministry dari Finance RI – 2008
12. Restrukturisasi BUMN Sektor Bidang Sertifikasi, Menteri Negara BUMN – 2009, sebagai Tenaga Ahli Bidang
Sertifikasi.
13. Survey Kajian Penerapan K3 di perusahaan dan pemantauan oleh pemerintah, Departemen Tenaga Kerja, RI .
2011.
14. Good Corporate Government (GCG) for PD. Surabraja Food Industries 2017
15. Restrukturisasi dan Rekruitment HRD PT.BIMA INTI GLOBAL, Losari Berebes – Jawa Tengah. 2017-2018.
F. INTERNASIONAL STANDAR
F.1. ISO 9001
1. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAPUKURATA, 2001-2002, sebagai Project
Manager.
2. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAMUDRA MONTAZ, 2001-2002, sebagai
Project Manager.
3. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk Identity Card service dari Jakarta East Area,
2002, sebagai Expertise
4. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. INTRACO LESTARI, 2002, sebagai Expertise
5. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. TECHNOWOOD INDONESIA, 2002, sebagai
Expertise
6. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2002, sebagai
Expertise
7. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. TIARA TIRTA WANAJAYA, 2002, sebagai
Expertise
8. Quality Management System ISO 9001:2000 Training untuk PT. VOLCOM INDONESIA, 2002, sebagai Instructor.
9. Maintenance dari ISO 9001:2000 untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2003, sebagai Management Representative.
10. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. INDAHTEX MAS CEMERLANG 2004, sebagai
Expertise
11. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAPUKURATA, 2004, sebagai Expertise
12. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. PRIMA INDAH LESTARI, 2004, sebagai Expertise
13. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. LESTARI DINI, 2004, sebagai Expertise
14. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. GOTEK 2004, sebagai Expertise
15. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT PERENTJANA DJAJA 2004, sebagai Expertise
16. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. JAWAMANIS RAFINASI 2004, sebagai
Expertise.
17. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. GWP–Duri-Riau 2005, sebagai Senior
Konsultan.
18. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. Saripari Geosains 2005, sebagai Senior
Konsultan.
19. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. Bumi Karya Artha 2008, sebagai Senior
Konsultan
20. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk PT. Trimustika Perkasa 2008, sebagai Senior
Konsultan
21. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas UMKM Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
22. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
23. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
24. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PD Surabraja Food Industri 2017, sebagai Senior
Konsultan
25. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk Badan Kesehatan Paru Masyarakat - Cirebon
2017, sebagai Senior Konsultan
26. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PT. Hymsa Indotraco – Cirebon 2018-2019
sebagai Senior Konsultan.
27. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PT. Buana Mandiri Solusindo – Jakarta 2020-
sebagai Senior Konsultan.
28. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk BMKG Kertajati _ Jatiwangi – Majalengka 2020-
sebagai Senior Konsultan.
F.2. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
1. Quality Management System ISO 9001 dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) training untuk PT.
YUASA AGRO, 2002, sebagai Instructor
2. HACCP & GMP Public Training untuk Food dan Beverage Industry at DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, 18-20 July 2005, sebagai Instructor.
3. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Cadbury Indonesia 2005, sebagai
Expertise
4. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Winner Food Industry 2005, sebagai
Expertise
5. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Lestari Food 2005, sebagai Expertise.
6. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk GOLDFRANCE (PT. Ciptayasa Putra
Mandiri), sebagai Expertise
7. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk KEMFOOD sebagai Expertise
8. Membangun Sistem Manajemen ISO 9001:2015 yang berbasis HACCP dan GMP di PD SURABRAJA Cirebon 2017-
2019
F.3. QS 9000 / ISO TS
1. Membangun QS 9000 Management System untuk PT FDK Indonesia, 2004 sebagai Expertise.
F.4. ISO 14001:2004
1. Membangun Quality Management System ISO 14000:2004 untuk PT. Swarga Loka Dinamika 2005, sebagai
Konsultan.
F.5. OHSAS 18001:2007
1. Membangun Safety Management System OHSAS 18001:2007 untuk PT. Trimustika Perkasa 2009, sebagai Senior
Konsultan.
F.6. INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN
1. Membangun Integrated Management System ISO 9001 dan ISO 14000 untuk PT. MUSTIKA RATU, 2001-2002
sebagai Konsultan
2. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2000, ISO 14000:2004, OHSAS 18000, dan SMK3, untuk PT.
Kaltim Methanol Industri - 2005, sebagai Konsultan dan Auditor Konsultan.
3. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2000, ISO 14000:2004, dan SMK3, untuk PT. BUKIT ASAM -
2007, sebagai Auditor Konsultan.
4. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2008, ISO 14000:2004, dan OHSAS 18000, untuk PT.
PERTAMINA - Tarakan, sebagai Auditor Konsultan. 2011
5. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2008, ISO 14000:2004, dan OHSAS 18000, untuk PT.
PERTAMINA – Balongan , sebagai Auditor Konsultan. 2011
F.7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
1. Inventarisasi dan Pengembangan Infrastruktur Penyediaan LPG dan Verifikasi Distribusi Isi Ulang / Refill LPG
Tabung 3 Kg di Wilayah Konversi /Wilayah II (Banten dan Jawa Tengah), Ditjend Migas - ESDM – 2009, sebagai
Project Director PT. Rasicipta Consultama.
VII. ACCOMPANIMENT SME’s (SMALL MEDIUM INDUSTRIES) / PENDAMPINGAN UMKM
1. SAMBEL SEDAP -PD. Surabraja ,Jamblang - Cirebon 2019
2. OCHIEN Kripik Tempe , Palimanan – Cirebon , 2019
3. MARRY CAKE Kue Kering , Palimanan – Cirebon , 2019