[Tanya Jawab] Inventory and Manufacturing (2023)
1. Pertanyaan dari Tanpa Nama
Untuk purchase request itu ada dimana Pak?
Jawaban dari Nara Sumber: Purchase request itu ada di modul menu purchase, jadi purchase request waktu itu sudah kita bahas, kalau anda masuk di sini di model purchase atau ada di sini, disetting ini di apps, kemudian masuk dari purchase request, purchase requisition disini seperti dilihat di screen. Purchase requisition adalah dari user ke bagian purchase, ini harus ditambahkan di sini, waktu pertemuan kedua sudah dibahas, silakan bisa dicoba di sini lagi.
2. Pertanyaan dari Bapak Joko
1. Tadi terkait micro service, ini dia cukup krusial digunakan perusahaan, begitu ini bermasalah maka dia otomatis perusahaannya akan stop dalam operasional dan itu tentunya akan menyebabkan adanya kerugian. Salah satu arsitektur yang baik dia perlu menerapkan micro service, sejauh ini yang saya pelajari Odoo ini ternyata sifatnya monolitik. Apakah ada jalan untuk mengubah dia menjadi micro service? Sehingga ketika terjadi masalah di server yang satu misalnya, kita bisa beralih ke server yang lain.
2. Odoo ini istilahnya untuk orang dalam, bagaimana misalnya saya mau integrasikan? Harusnya bisa, hanya kalau misalnya kita tanya framework apa yang lebih friendly ke Odoo ini? Mengingat Odoo ini memakai bahasa phyton, apakah dia ada masalah sedikit kalau seandainya misal diintegrasikan dengan react JS yang basisnya JavaScript?
Jawaban dari Nara Sumber:
1. Bisa disambungkan dengan bagian-bagian aplikasi yang lain, memakai API, kemudian SEP dan lain sebagainya itu bisa dan secara infrastruktur nanti bisa dikembangkan juga IT-nya supaya tidak breakdown, itu bisa ada di IT-nya memakai dodger, Halo nanti di sana ada pass zero breakdown, karena memakai dodger ada kontainer kontainer, kemudian nanti ada scalable jadi dia akan zero breakdown. Jadi prinsipnya bisa, silahkan nanti mungkin kalau yang serial ini itu serial fungsional, tidak sampai sedetail itu, tapi itu sangat bagus jadi memang ini sangat luas.
2. Secara umum python ini memang semua bisa disambungkan, kemudian sekarang hampir semua aplikasi ada API-nya dan Odoo juga bisa disambungkan. Nanti kalau anda lihat Odoo ini memakai python, lalu kemudian yang pasti nyambung itu di point of sales, tampilannya itu tidak seperti ini, itu memakai JavaScript yang kemudian anda tadi punya yang disampaikan react JS tadi, itu bisa. Beberapa dari implementasi implementasi itu juga bisa memakai PHP, disambungkan ke PHP juga bisa.
3. Pertanyaan dari Bapak Angki
Jadi ini ada case, dia rencana mau membuka cabang, saat ini saya kurang tahu apakah menggunakan multi company atau multi warehouse untuk mengakomodir tersebut. Yang menjadi masalah kalau menggunakan multi company itu harus atau akan ada transaksi jual beli, tentunya nanti akan muncul pajak PPN. Apakah bisa menggunakan multi warehouse untuk mengakomodir itu?
Jawaban dari Nara Sumber: Itu sudah jelas PT-nya satu berarti bukan multi company, anda sudah tahu jawabannya itu jadi anda tidak boleh menggunakan multi company, karena PT-nya hanya satu. Yang kedua jawabannya tadi sudah benar harus memakai multi warehouse.
4. Pertanyaan dari Bapak Angki
Waktu saya mau konfigurasi itu apa masuk multi company atau bagaimana? Nanti kalau internal warehouse berarti perlu internal transfer atau bagaimana ya?
Jawaban dari Nara Sumber: Betul general transfer biasa, memang tidak muncul invoice karena di perusahaan anda sendiri, makanya tadi saya sampaikan multi warehouse itu tidak harus satu gudang yang sama, misalkan di Bekasi alamat tertentu, bisa juga di tempat lain. Bedanya hanya internal transfer saja, jadi otomatis kalau internal transfer tidak akan muncul invoice karena di perusahaan anda sendiri.
5. Pertanyaan dari Bapak Angki
Kalau misal itu entitas yang berbeda berarti harus jual beli ya Pak? Itu tidak bisa memakai multi warehouse ya? Harus menggunakan multi company?
Jawaban dari Nara Sumber: Tapi beda PT itu semua akan direkonsiliasi satu CoA di holding company-nya, itu berarti multi company, seperti itu memang konsep dari multi company. Hanya itu nanti cukup rumit, memang Odoo ini bisa sampai ke sana, bagus memang tapi dari pengalaman itu membutuhkan pemahaman yang cukup rinci, karena nanti di situ ada CoA di holding-nya kemudian ada di PT A dan PT B dimana yang mau saya sampaikan tadi PT A dan PT B adalah dalam satu holding company itu, intinya itu.
6. Pertanyaan dari Bapak Ahmad Bayu
Bagaimana mengidentifikasikan standar mutu penyimpanan barang menentukan keuntungan customer? Dari sisi safety dan hasil produk yang brand tertentu.
Jawaban dari Nara Sumber: Ini perlu kita sampaikan bahwa ERP ini lebih banyak kita bicara ke sistem informasinya, sedangkan yang disampaikan Pak Bayu ini adalah pokok kontennya, jadi ini topiknya bukan di topik ERP, jadi ini topik mungkin di webinar tentang bagaimana menentukan untuk menyimpan barang, yang tadi saya sampaikan jadi bisnis prosesnya, tentunya salah satunya memakai ERP ini. Contoh misalkan harus ada sistem minimum maksimumnya, kalau tidak nanti anda beli saja atau ada beberapa kasus di tempat kita itu rekaman langganannya tidak memakai Po, itu harus ditertibkan dulu karena kenal dan dia seringkali perusahaan menerima barang karena vendornya tadi itu kenal dan kemudian dia menerima saja, Po-nya nanti itu tidak boleh. Jadi itu lebih banyak kepada konten dan itu harus distandarisasi dahulu, jadi misalkan semua harus memakai Po, kemudian sampai receiving dan seterusnya. Jadi ini tentang mengenai standar mutunya sendiri, itu nanti diserahkan kepada masing-masing perusahaan tapi secara umum sistem informasinya pakai ERP itu harus memakai proses Po, receiving, vendor bill kemudian payment, dan juga fitur-fitur yang saya tadi sampaikan.
7. Pertanyaan dari Bapak Ahmad Bayu
Bagaimana mengidentifikasi standar mutu dan standar penyimpanan yang bisa menentukan keuntungan customer dari sisi safety dan hasil produksinya?
Jawaban dari Nara Sumber: Jadi tadi saya sampaikan yang kita pelajari di sini adalah sistem informasi terintegrasi, atau mungkin begini biar saya lebih paham, sebentar nanti saya akan share screen ke sini, contoh darah ini di bagian awal. Jadi ini yang pertama, ERP atau Odoo Ini sekedar tools dalam tanda petik sekedar, dalam artian walaupun sudah canggih tapi kita harus membereskan poin 1 sampai 11 ini. Artinya apa? Sebenarnya mau kita memakai SAP, Oracle maupun Odoo ini tidak ada artinya kalau tidak ada poin 1 sampai 11 ini. Yang Bapak Bayu sampaikan itu adalah di bisnis proses engineering, satu top management jadi nanti kalau ada implementasi dan sebagainya itu manajemen stopnya itu harus komitmen, karena ini memang menjadikan satu sama bisnis proses. Kemudian di sini ada namanya bisnis proses engineering, yang Bapak Bayu sampaikan tadi itu adalah kita buat dulu sandarisasinya, tapi mohon maaf itu bukan ranahnya webinar ini, itu bisnis proses yang tadi saya sampaikan. Jadi masalah safety dan lain sebagainya itu dibereskan dahulu, bisanya di kita juga ada dalam implementasi itu ada namanya S-S dan to be. Kalau S-S yang sekarang itu bisnis proses yang seperti apa, seperti tadi yang saya sampaikan, misalkan safety-nya ternyata tidak ada. Contohnya seperti ini memang dibutuhkan misalkan tadi poinnya ternyata belum dihitung, maka anda hitung dulu ada min dan max-nya tadi. Kemudian lokasi-lokasinya kadang-kadang ada perusahaan yang lokasinya itu belum standar, warehouse lokasinya belum standar ada yang sampai 3 digit, ada yang 2 digit dan seterusnya dan itu harus dibereskan dulu supaya nanti masuk ke Odoo-nya itu sudah standar semua dan memang harus dibereskan, masuk masalah safety, bisnis proses dan lain sebagainya. Setelah itu anda masukkan memakai Odoo, apa yang terjadi kalau bisnis proses dua ini belum dibereskan lalu semua dimasukkan? Yang terjadi adalah prinsip IT data, apa itu? GiGo, Garbage in fan Garbage out. Anda punya Odoo, punya Oracle, punya SAP bisnis prosesnya tidak dibereskan dulu, yang terjadi adalah anda memasukkan sampah.
8. Pertanyaan dari Bapak Irfan
Kalau produksi rumah itu, rumahnya beda-beda antara 1, 2 dan lainnya, itu memakai modul manufacturing juga atau bagaimana Pak baiknya?
Jawaban dari Nara Sumber: Ini bukan manufaktur, karena ini termasuk konstruksi nantinya, project management boleh, jadi nanti di Odoo ini harus berbayar. Tidak bisa karena kalau manufaktur itu letaknya sama, barangnya berpindah, kalau ini barangnya tetap tetapi orangnya yang berganti-ganti resource-nya. Ini biasanya project management bisa diletakkan, kita juga pernah malam mengimplementasikan di project management atau khususnya lagi kalau bapak mau tracing itu ada namanya di modul ekstra, namanya construction.
Profil InstrukturDr. Ir. Agung Terminanto, MBA, IPM, CEL, CEA
Founder & CEO PT Ctech ERP Indonesia, ERP Odoo Spesialist
Deskripsi Pemateri:
I am a lecturer and practitioner of ERP Odoo in Indonesia. I am a lecturer at the Faculty of Computer Science, University of Indonesia (https://www.cs.ui.ac.id/) and Pancasila University, teaching the Odoo Enterprise Resourcse Planning course. I work at PT. Desktop IP (https://desktopip.com/). Experienced for more than 28 years in the manufacturing and information systems industry, covering various areas ranging from, ERP (Enterprise Resources Planning) Odoo, Production, PPC (Planning Production Control), System Development, Process Engineering, Quality Control, Sales & Warehousing, and Cost Engineering, as well as Management Development Systems, Risk Management etc.
I am a graduate of Doctorate in computer science from the University of Indonesia with a Dissertation Title: Cloud ERP adoption Model for Indonesian MSMEs: Critical Success Factors, Level of Readiness, Implementation and Configuration Preferences using the Odoo Framework. (https://www.cs.ui.ac.id/index.php/model-adap-cloud-erp-umkm-untuk-indonesia/). I implemented Odoo in 10 MSME companies.
I have computer skills from various fields: ERP-Enterprise Resources Planning - ERP Open Source Odoo / OpenERP until version 12.0, Oracle e Business Suite 12.1.4 (Module Order Management, Procurement, Inventory, Forecast to Plant, Plant to Produce, Accounting & Finance, Asset Mgt), Linux Ubuntu 18.04 operating system, Window, Statistics, Simulation, Office, Project Management, Graphics, Marketing, etc.
Mastering various manufacturing methods starting from ISO 9000/14000, MRP, Inventory (Kanban / JIT), Lean Manufacturing, Total Quality Management, Kaizen, Statistical Control, Quality Control Circle, Business Process Mapping, etc.