1. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Cold Chain apakah termasuk food safety atau food quality?
Jawaban: Ini dua-duanya, freezer untuk pendingin itu dua-duanya masuk. Pada freezer itu kita menjaga makanan dari bakteri, juga untuk menjaga kualitas makanan. Jadi itu berhubungan.
2. Pertanyaan dari Bapak Bambang
Bagaimana transportasi?
Jawaban: Transportasi masuk, truk itu masuk dalam rangka itu. Karena truk untuk food safety itu dicek juga, siapa vendornya ada standarnya bagaimana menyimpan makanan dalam truk. Transportasi masuk dalam rantai makanan.
3. Pertanyaan dari Ibu Hastasni
1) Buah-buahan tidak sehat karena disemprot pestisida, seperti apel?
2) Sayuran-sayuran banyak yang pakai pestisida, bagaimana cara memilih yang food safety?
Jawaban:
1) Betul itulah food safety, kalau perusahaan yang benar dia bisa membeli makanan, buah-buahan dari yang organik, jadi ada sertifikatnya. Misalnya membeli buah-buahan dari yang organik yang tidak memakai pestisida, itu standarnya. Caranya diaudit sama dia. Dari kebun itu bisa saja ada pestisida di buah-buahan, yang kedua transportasi. Bisa dari kebunnya, bisa dari truknya ada tikus ada bakteri lalu di kebun menggunakan pestisida, orang yang penyaji makanan tangannya kotor, jadi rantainya panjang, kita harus mengecek dari semua rantai itu karena itulah perlu sistem.
2) Ada standarnya, biasanya ada semacam sertifikasi, jadi vendor. Salah satu sistem HACCP, kita harus mengecek vendor kita. Jadi kalau misalnya perusahaan produk makanan, atau supermarket, jadi dia mau di kebunnya, misalnya kebun organik itu ada sertifikasinya. Vendornya PT. A Pak Asep, Pak Asep ini dipercaya dia membuat tumbuh-tumbuhannya pakai organik jadi tidak pakai pestisida. Jadi dia harus mengendalikan juga suppliernya.
4. Pertanyaan dari Bapak Yusril
Apakah ada tim khusus?
Jawaban: Ada, ada timnya. Dan itu salah satunya kenapa di perguruan tinggi, di IPB ada yang namanya teknologi pangan. Teknologi pangan salah satunya mengecek masalah ini.
5. Pertanyaan dari Bapak Gunawan
Bagaimana membedakan tampilan makanan yang masih sehat dan sudah terkontaminasi salmonella?
Jawaban: Nanti saya jelaskan, intinya harus orang teknologi pangan yang tahu. Kalau saya bukan di bidang itu saya tidak tahu, kalau yang ahlinya mereka tahu untuk membedakan terkontaminasi atau tidak.
6. Pertanyaan dari Ibu Ika
Bagaimana jika makanan tersebut disuguhkan ke konsumen langsung ke petani? Apakah ada sistem keamanan pangan? Siapa yang bertanggung jawab dalam mengontrolnya?
Jawaban: Ini bagus pertanyaannya, tapi bagaimana misalnya tiba-tiba, yasudah kita beli saja langsung ke petani, kita beli dari petani masuk ke rumah kita, siapa yang menjamin, ya itu personal, berarti kita sendiri, konsumen itu sendiri. Contohnya sayur organik atau non organik, pakai pestisida atau tidak, saya mendapat ilmu, sederhana saja. Kalau daunnya itu ada bolong-bolong digigit serangga berarti itu aman, tetapi kalau bersih jernih tidak ada digigit ulat segala macam itu berarti menggunakan pestisida, contoh sederhananya. Jadi bagaimana kita mengontrolnya, kalau kita beli langsung dari petani ya berarti konsumen sendiri yang bertanggung jawab, karena itu langsung beli, kecuali dia minta siapa untuk mengeceknya. Ini pun sama kalau kita beli di supermarket, biasanya dari supermarket yang bisa menjaga produk pangannya, itu ada hukum bisnisnya, dari supermarket itu.
7. Pertanyaan dari Bapak Gunawan
Bagaimana bedakan Bola Coklat, Brown Sugar yang berformalin dan tidak berformalin?
Jawaban: Maaf saya tidak bisa jawab, ini harus ada orang food safety, saya trainer, ahli gizi dan ahli makanan, ahli pangan yang bisa menjawab.
8. Pertanyaan dari Bapak Irfan
Bagaimana cara produk makanan dan minuman perlu memakai Standar Hygiene, GMP, HACCP, atau harus ISO 22000?
Jawaban: Itu biasanya dari perusahaan sendiri yang memutuskan, dan minimal hygiene, kalau GMP itu sudah standar pabrik makanan, kalau HACCP dan ISO 22000 itu biasanya tergantung klien. Jadi misalnya satu perusahaan itu dia membuat makanan setengah jadi, dia membuat makanan lalu disuplai ke Unilever, kemudian Unilever mempersyaratkan itu harus ada, jadi persyaratan dari klien.
9. Pertanyaan dari Bapak Yusril
Bagaimana menerapkan makanan supaya awet terhindar dari hama, agar safety food terjaga sampai ke distributor?
Jawaban: Ini memang ada metodologinya, saya tidak jelaskan detail karena orang teknologi pangan yang tahu, tetapi ada metodologinya, bagaimana supaya awet, pakai zat apa.
10. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Bagaimana implementasi teknologi nano dalam food management handler? Ada contoh kasus nyata?
Jawaban: Saya belum tahu untuk pertanyaan ini, tapi yang saya tahu minimal food handler itu kesehatannya hygiene yang kita pakai selama ini.
11. Pertanyaan dari Bapak Yuda Nur Angga
Untuk makanan dan buah transgenik apakah hygiene?
Jawaban: Mohon maaf saya tidak bisa jawab, ini harus orang teknologi pangan gizi. Transgenik itu sudah menggunakan metodologi proses di trans, diproses tumbuhan itu sendiri teknologi harusnya hygiene tapi mungkin dampaknya adalah, biasanya kalau buah-buahan ini dia ada pakai radiasi segala macam, dampaknya adalah kepada manusia bisa jadi menimbulkan kanker, itu salah satu dampak dari transgenik. Jadi apakah dia hygiene atau tidak saya tidak bisa jawab, ini agak teknis pertanyaannya, saya bukan ahli di bidang itu, tapi kira-kira seperti itu gambarannya.
12. Pertanyaan dari Bapak Yuda
Bagaimana HACCP dengan halal?
Jawaban: Nanti saya jelaskan, halal juga ada sistem disini perbedaannya dengan GMP seperti apa. Biasanya itu yang halal pun pasti sudah hygiene juga.
13. Pertanyaan dari Bapak Bambang
Dalam mengontrol kontaminan wajib digunakan bahan kimia. Bagaimana caranya agar bahan kimia tidak justru menjadi kontaminan?
Jawaban: Betul juga, tetapi biasanya bahan kimia pun yang food grade, bahan kimia yang aman untuk makanan. Biasanya industri besar pakai yang food grade, tapi industri kecil pakai yang kimia kimia biasa sehingga ada keracunan. Pakai bahan kimia yang food grade kalau tidak food grade bisa jadi kontaminan.
14. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Mohon penjelasannya tentang biasanya di produk itu ada expirednya, itu mohon dibantu expirednya. Karena, kemarin ada pemberitaan di media bahwa di suatu negara (Inggris kalau tidak salah), itu expired susu sudah dihapus. Itu bagaimana ya?
Jawaban: Expired itu sebenarnya standar GMP, standar GMP juga peraturan pemerintah, setiap produk itu harus ada expirednya, kapan expirednya produk itu. Kalau produk makanan tidak ada expirednya perusahaan itu bisa kena dari hukum. Kalau ada yang tidak ada expired saya tidak tahu menggunakan teknologi apa sehingga makanan tidak sampai basi atau apa, tetapi peraturan pemerintah seperti itu. GMP ataupun peraturan pemerintah setiap produk makanan harus ada expirednya, dari pabrik makanan resmi.
15. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Bagaimana dengan usaha dimiliki orang non muslim dengan produk usahanya? Apakah bisa dikeluarkan sertifikat halal?
Jawaban: Bisa, dan ini realita. Non muslim bisa saja, nanti datang ke MUI, oleh MUI nanti dicek proses produksinya, segala macam bahwa tidak menggunakan barang-barang haram, jadi bisa. Boleh-boleh saja seperti itu, tapi harus konsisten dianya. Dan kalau tahu saya misalnya restoran luar negeri seperti itu, restoran halal, ini ada yang menggunakan babi itu ditulisin, kalau sampai dia melanggar itu masalah hukum.
Profil InstrukturHendra Messa, ST
Konsultan dan Trainer K3
Deskripsi Pemateri:
Education :
Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology, Graduated 1994
20 years Job Experiences of HSE at various industries:
PT Alstom Indonesia (T&D), QHSE Officer, 2000-2006, Jakarta
PT Star Energy, HSE Engineer, 2006-2009, Pangalengan-Jabar,
Borouge Petrochemical- Adnoc, HSE Sr Engineer, 2009-2016, Abu Dhabi – UAE
PT Essence Indonesia ( IFF), EHS Manager, 2016-2018, Karawang- Jabar
PT Cargill Indonesia (CAN), EHS Country Lead, 2019-2020, Jakarta