1. Pertanyaan dari Pranoto Anum Sutrisno
Implementasi ERP untuk industri konstruksi itu workflow nya apakah sama? Industri konstruksi apakah sama di industri manufaktur? Dan untuk data apa saja yang dapat diterima sistem ERP khusus di industri data model BIM (Building Information Modeling)? Apakah BIM bisa diintegrasikan dengan sistem ERP?
Jawaban: Kalau desain konstruksi itu software Erp tidak ada. Tidak mencakup untuk desain. Desain menggunakan software lain. Dalam desain membutuhkan material. Material yang dibutuhkan tadi akan dilakukan proses procurement dan scm. Ini yang akan di integrasikan. 1 menyamakan master data yang di pake di software konstruksi dengan SAP. Harus 1. Pertama samakan itu. Jadi jenis material di SAP bisa di konfigur sesuai dengan industri nya. tergantung jenis materialnya macem-macem. Tinggal bagaimana konfigur material cocok dengan konstruksi. Contohnya untuk mining, juga sama memerlukan software lain. Yang jelas integrasi masterdata nya harus sama. Proses procuremenet. Construction dilakukan di SAP. Sehingga yang dikendalikan hanya projek pembangunan suatu building menggunakan software ERP. Sama juga dengan pesawat tidak ada di software ERP. Build of material dari suatu produk bisa dibuatkan di dalam SAP. (Lanjut: Output dalam bentuk apa) Datanya. Itu dibawah-bawah nya ada list-listnya. Gambar nya sendiri harus di integrasikan ke CAT. Itu bisa. Tidak ada ERP tapi harus mengintegrasikan bagaimana informasi yang masuk ke ERP.
2. Pertanyaan dari Aziz (kranjangtoko.com)
1) Perusahaan manufaktur di bidang, masih pake software yang masih internal bukan basic SAP. Kapasitas cek itu sistem SAP bisa menghitung kapasitas dari line production. Apa seperti itu?
2) SAP bisa tracking dalam problem produk? Bisa tracking maju mundur dari sistem ini?
3) Investasi untuk program SAP ini berapa?
Jawaban:
Capacity check kalau menggunakan ERP pertama harus define work center tadi, bisa macem-macem. Equipment atau production line. Tentunya bagaimana menerjemahkan dalam production line tadi ke production line di SAP. Capaicty berapa yang terpasang itu garus dilakukan sendiri. Di Industri harus di ukur dulu itu yang akan dimasukan di dalam work data di work center. Itu capacity available. Bagaimana capacity work planning nya. itu semua produk yang akan dibuat di konversi production order. Ketika sistem release. Akan meresub material ke gudang. Capacity tadi maka bisa membuat sistem informasi dengana availibility secara teori. Lebih penting adalah kedisplinan user.
Ir. Sri Sardjananto, S.T, M.T., IPM
Praktisi ERP/SAP
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
S1, Sarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung
S2, Magister Teknik Industri, Binus University
Certified : SAP Consultant MySAP SCM Procurement 4.6C , S0001944543
Project Experience