1. Pertanyaan dari Bapak M. Syafri
Tadi sudah dijelaskan Item Category dari Material “L Stock Item”, “N Non-stock Item”. Mohon dijelaskan item category dari material C Compatible Unit, D Document Item, I PM Structure Element, K Class Item, M Intra Material, R Variable-size item, T Text Item.
Jawaban: Jadi sebenarnya 1 BOM (Bill Of Material) tadi bisa digunakan untuk produksi dan juga desain. Misalnya dokumen, dokumen pendukungnya apa, jadi tidak hanya material jadi dibutuhkan dokumen, itu bisa di tes disitu. Kemudian I PM Structure itu Pra maintenance structurenya, kalau I berarti untuk maintenance misalnya. Saya tidak hafal seluruhnya, jadi intinya ini dipakai tidak hanya production tapi dipakai juga untuk design BOM tadi dan mentransit dokumen tergantung dari penggunaanya. Jadi item-item ini akan menjadi sistemnya.
ERP ini kita harus berfikir the next processnya, apa integrasinya juga, untuk menyusun bagaimana supaya muncul production cost, itu step-stepnya bisa di diskusikan. Dari konsepnya kita ada yang direct dan indirect cost, cost sendiri contohnya ada yang material dan labor. Material datangnya dari scoope, itu ada valuenya, valuenya muncul dari purchase order, purchase order saat ikut riset itu akan memposting stock value ke lawannya GR ER Account. Setelah invoice, akan terjadi posting lagi GR ER jadi positif balance 0, kalau dijumlahkan munculnya ke account payable. Intinya pengakuan hutang. Semua posting akunting itu dilakukan oleh sistem, settingnya ada di automatic account determination. Jadi kalau teman-teman tertarik untuk mensetting sistem ini bisa di googling “automatic account determination”. Sebenarnya posting akunting ini seolah-olah dilakukan oleh orang operasional, seperti orang gudang, PPIC, yang memposting value ke finance. Semua pengendalian produksi, sales, seolah-olah finance ini hanya tujuan akhirnya saja, dia semua pekerjaan sudah dilakukan menggunakan ERP sehingga tujuan dari perusahaan membuat reporting balance sheet dan profit on lost , dengan automatic ini semua, report dari balance sheet itu bisa lebih cepat dan akurat, tinggal bagaimana kita melakukan monitoring. Intinya flow dari material, flow dari information dan flow dari finance, itu sudah memberikan gambaran bagaimana proses dari material manajemen, production dan sales distribution dengan penekanan MRT, bagaimana kita mensetting MRT sehingga output dari stock reformen list itu bisa akurat. Sebagai garis bawah bahwa ini hanya tools untuk membantu kita.
Profil InstrukturIr. Sri Sardjananto, S.T, M.T., IPM
Praktisi ERP/SAP
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
S1, Sarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung
S2, Magister Teknik Industri, Binus University
Certified : SAP Consultant MySAP SCM Procurement 4.6C , S0001944543
Project Experience