[Tanya Jawab] Corporate Governance in Manufacturing Industry
Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI - PII)

[Tanya Jawab] Corporate Governance in Manufacturing Industry

Internal Control Series #4
0 Peserta Enroll
0 Peserta Lulus
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0 )
Biaya untuk Umum
Rp0
Biaya untuk Mahasiswa/Freshgraduate
Rp0
Pemateri
Nino F. Kusmedi, SE, Ak., MMSI, CPA, CIA

1. Pertanyaan dari Bapak Gunawan Tjahjadi

Mengapa banyak dari refer dan di discuss kasus-kasus company asing Enron, VW, dll.? Bagaimana yang di Indonesia?

Jawaban: Sebenarnya senang sekali kalau saya share kondisi di Indonesia, namun masalahnya di Indonesia itu kasusnya tidak publish, tidak ditulis untuk kepentingan kuliah atau pendidikan. Jadi kasus-kasusnya lebih ke personal experience dan itu ada kerahasiaan juga ada kode etiknya untuk tidak share menyebutkan perusahaan. Kalau misalnya kasus Jamsostek dibuat buku putihnya itu akan bagus sekali untuk pembelajaran kasus Garuda. Kalau Enron ini ditulis, ada bukunya bahkan jurnalnya, ada penelitiannya jadi enak, kita mendiskusinya pun lebih ilmiah. Sementara kalau kita bahas Jamsostek sekarang mungkin lebih banyak isunya daripada faktanya, karena memang faktanya tidak disampaikan dan tidak diketahui. Kasus-kasus yang ada di Indonesia itu kebanyakan kita internally discuss berdasarkan pengalaman saja itu mostly untuk study NBA, tetapi itu bukan corporate governance. Kalau publikasi di Amerika atau di luar itu banyak buku tentang case, bahkan saya waktu jadi auditor di Indonesia pun kasus-kasusnya itu diambil dari buku-buku di Amerika. Dengan harapan auditornya di train jadi auditor bisa lihat apakah kasus ini juga ada di Indonesia. Untuk sekarang ini mostly informasi itu tidak ada publish, karena ada teman saya yang rajin mengumpulkan guntingan koran untuk bahan case untuk kuliah dia.

Tanggapan dari Bapak Gunawan: Saya sebenarnya tertarik untuk prakteknya, jadi yang dibahas, di refer dari luar negeri saja saya yakin di sini banyak. Misalnya kalau di perguruan tinggi kedatangan tim assessor, itu kurang lebih sama dan sebangun ya pak? Kapan tepatnya suatu perusahaan sudah mulai menggunakan good corporate governance? Karena perusahaan itu adalah cycle nya, dari lahir, tumbuh menuju maturity.

Jawaban: Saya dulu sempat membuka perusahaan kontraktor listrik dengan orang tua kita tidak terpikir internal control atau audit. Audit corporate governance adalah yang penting profit dulu, cuman seiring dengan pertumbuhan perusahaan apalagi kalau sampai di tahap growth itulah mulai kita berpikir karena kalau kita tetap menjadi private Company growthnya akan terbatas, jadi kalau kita mau growth harus ada keterbukaan, dan keterbukaan itu merupakan key untuk mendapatkan tambahan modal, untuk mendapatkan tambahan pasar, key untuk mendapatkan tambahan bisnis. Jadi keterbukaan ini dalam hal ini corporate governance baru akan dilakukan oleh perusahaan kalau memang ada kepentingan atau depression dari luar.

Tanggapan dari Bapak Gunawan: Kalau mau IPO baru kita mikirin audit atau bagaimana sebaiknya?

Jawaban:  Kalau ada kepentingan dari luar untuk membesarkan Perusahaan kita tidak bisa private terus-terusan, kita harus membuka diri. Bisa melalui IPO atau mencari partner tambahan untuk menambah modal, apalagi kalau ada surat cinta dari pajak kita mulai beres-beres. Kalau menurut saya pribadi, pengalaman dan pandangan saya itu lebih kalau ada pressure dari luar, ada kepentingan dari luar. Kalau kita mencari modal tambahan dari sekian ratus miliar, sulit kalau kita hanya berdua, dan saat itulah kalau ada orang yang ingin menyetor ingin melihat apakah perusahaan ini dikelola dengan baik atau tidak, dan salah satu keynya itu adalah dilihat dari corporate governance. Jadi kalau ada kepentingan untuk itu saja selama tidak ada kepentingan we will be happily at is this.

2. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)

Bagaimana flow mekanik penyidikan dan penyidikannya di sini? Apakah sudah terbuat dari KPK atau kejaksaan?

Jawaban: Untuk kasus-kasus ini memang bisa jadi merupakan kasus yang menarik untuk dibahas di kuliah atau webinar namun tadi ada keterbatasan untuk mendapatkan akses yang valid karena kalau mendapat akses yang tidak valid itu nanti bisa jadi itu hanya gosip, tetapi memang kalau sudah jadi buku publikasi white papers itu lebih reliabel untuk dibahas.

3. Pertanyaan dari Bapak Achmad Mudjadid

Kebetulan saya mendalami bidang compliance pertama yang berbasis ISO 37000, ISO 37001, ISO 37301 yang seriesnya compliance. Sering saya bertemu dengan klien itu, terutama yang dari layanan pemerintah, Layanan Umum. Yang sering ditemukan pada mereka itu pada dasarnya menginginkan mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh BUMN. Kesulitan itu untuk menuturkan untuk yang di LU ini, ada dinas penanaman modal, Samsat, dll. Mereka juga ingin menerapkan anti korupsi, wilayah bebas korupsi. Isu mereka itu adalah siapa?

Jawaban: Kalau untuk institusi di bawah Pemda DKI, kebetulan itu ada badan pengawas pelayanan publik jadi ada fungsinya di sana, saya pasti yakin setiap institusi itu mereka ada fungsi pengawasannya namun saya tidak bisa menjawab dengan pasti, karena setiap pemerintah daerah atau Samsat itu kan di bawah pemerintah daerah bekerjasama dengan Kepolisian itu pasti ada fungsi pengawasannya. At the end of the day, dimanapun anda berada, yang namanya konsep principle corporate governance itu ada atau tidak ada, tertulis atau tidak tertulis, taken atau tidak taken partai integritas setiap orang harus mengikuti. Masalahnya kalau ada yang tertulis guidance orang lebih yakin. Ada atau tidak ada ketentuan kita kembali ke principalnya yang tarif tadi, transparansi, authority, responsibility, independence and governess hidup akan lebih indah kira-kira.

4. Pertanyaan dari Bapak Gunawan Tjahjadi

Kalau untuk menjalankan good corporate ini, tata laksana ini ada softwarenya tidak ya?

Jawaban: Ada beberapa software yang ada di pasar, namanya GRC (Governance Risk and Control) software. Jadi basically itu menggabungkan antara fungsi audit working paper, compliance only Liger dan corporate governance. Jadi itu kita bisa memakai, salah satu provider nya itu protivityi GRC atau PGP (protiviti governance portal). Jadi banyak softwarenya, tergantung industrinya, mungkin kalau perbankan itu ceklisnya lebih banyak karena dia laporan, kalau manufaktur mungkin lebih sedikit, kalau seperti private equity investment lebih banyak lagi, kalau untuk kedokteran atau medical corporation itu lebih banyak lagi. Jadi ada software provider nya, dan untuk memudahkan, karena biasanya software itu didukung oleh profesi. Misalnya pabrik obat, softwarenya yang membuat itu yang memang mengetahui ketentuan-ketentuan di pabrik obat. Kalau yang worldwide, dia tidak hanya perlu comply ke lokal.

Profil Instruktur

Nino F. Kusmedi, SE, Ak., MMSI, CPA, CIA

Head of Internal Audit, ORYX GTL - Qatar


Deskripsi Pemateri:

Education  : SE, Ak, FE Universitas Indonesia

    MMSI, Universitas Bina Nusantara

Certification  : CPA, CA, CIA, CISA, APM PFQ

Experience  :

- Internal Control Manager, Kraft Foods

- Internal Audit Manager, Indocement

- Internal Audit Manager, Al Ghurair

- Head of Internal Audit, ORYX GTL 

Kursus Lainnya

Akuntansi Biaya untuk Industri Manufaktur

Akuntansi Biaya untuk Industri Manufaktur

Maintenance Audit Essentials

Maintenance Audit Essentials

Technical (Operational) Audit dalam Industri Manufaktur

Technical (Operational) Audit dalam Industri Manufaktur

Corporate Governance in Manufacturing Industry

Corporate Governance in Manufacturing Industry

Cost Accounting in Manufacturing Industry

Cost Accounting in Manufacturing Industry

Cost Accounting in the Manufacturing Industry

Cost Accounting in the Manufacturing Industry

Introduction to COSO Internal Control: Integrated Framework Principles

Introduction to COSO Internal Control: Integrated Framework Principles