1. Pertanyaan dari Bapak Vincentius
Building Rapport ketika keadaan semakin berat untuk dihadapi wajar bagi kita ketika masalah itu ingin diselesaikan, tidak wajar kalau kita diam saja. Bagaimana penyelesaiannya, apakah saya bisa mencari sendiri caranya ataukah saya sebaiknya bercerita kepada teman dekat dan meminta saran?
Jawaban: Ketika kita ada masalah sebenarnya banyak cara, tergantung juga aplikasi yang kita gunakan, ada beberapa aplikasi yang umum atau banyak orang pakai itu kalau kita mencari referensi buku belajar ataupun ketika ada masalah biasanya akan lebih mudah mencarinya, kita bisa mencari berupa dokumen ataupun dari YouTube, akan lebih baik kalau ada mentor yang bisa kita tanyakan atau yang expert, tapi kalau tidak ada kita bisa mencari sendiri dengan misalnya Googling.
2. Pertanyaan dari Bapak Sunanto
1. Untuk contoh file autocad atau SAP, apakah bisa didownload di mana?
2. Untuk instal aplikasi terkait BIM minimum spec laptop?
Jawaban:
1. Jadi Autocad itu adalah software yang paling banyak digunakan paling umum, jadi kalau kita mau mencari sampel filenya kemungkinan mudah mendapatkannya, memang ada beberapa website sudah menyediakan contoh-contoh filenya tapi tergantung objek apa, apakah dalam bentuk bangunan atau komponen-komponen tertentu. Tapi kalau untuk yang SAP, software ini agak lebih spesifik lebih ke untuk analisa, jadi untuk mencari contoh modelnya agak susah, paling kalau mau dari file Autocad itu kemudian kita export atau kita bawa ke SAP.
2. Ini tergantung software atau aplikasi yang akan kita gunakan dan apa yang kita kerjakan, apakah kita hanya fase modeling saja atau memang nanti sampai fase analisa atau mungkin sampai fase koordinasi. Tapi kalau kita memerlukan semuanya membutuhkan spec yang di atas Autocad , biasanya yang saya rekomendasikan untuk peserta training yang akan menggunakan software untuk RAMnya rekomendasinya adalah minimum 8 GB, tapi yang disarankan RAMnya 18 GB, itu sebenarnya tergantung juga dari model yang akan kita buat, seberapa kompleks, seberapa besar, apakah memang hanya bangunan rumah sederhana 2-3 lantai atau memang, gedung 30-50 lantai atau suatu pabrik. Kalau seperti itu saya menyarankan sudah menggunakan spec RAM 16, VGA 2 GB.
3. Pertanyaan dari Bapak Sandi Aris Finandar
Bagaimana memodelkan dan memvisualkan pekerjaan bongkaran dan pekerjaan persiapan?
Jawaban: Untuk persiapan biasanya di model itu yang kita buat adalah objek yang akan kita buatnya bukan persiapannya, contoh seperti purchasing biasanya tidak kita modelkan, tapi kalau mau dimodelkan pun bisa sebenarnya akan memakan waktu, biasanya yang akan lebih dibuat adalah model yang akan dibuatnya.
4. Pertanyaan dari Bapak Aldino Deysalam
Pada penjelasan detail struktur beton, mohon dijelaskan detail pengulangan zonasi untuk sengkang terutama kolom diarah low pada SRPMK.
Jawaban: Untuk jarak dari sengkang itu sendiri, yang pertama saya harus tahu dulu posisinya untuk sengkang itu dimana, jadi saya harus buat satu potongan lagi untuk melihat jarak-jarak dari sengkang tersebut. Jadi biasanya kalau untuk jaraknya ini, kita kan ada biasanya jarak tumpuan (1/4 L, 1/2 L), ini rencananya memang masih cukup manual jadi kita cek dulu berapa dimensi dari star penulangan sampai akhirnya, jadi saya langsung di mention seperti ini (pada layar), kita anggap saja untuk tumpuan pertama diangka 700, jadi saya buat dulu 1 garis referensi tanda untuk posisi n dari tumpuannya atau selesai tumpuan itu dimana. 700 sebut di kanan dan di kiri seperti ini, dari tulangbyang sudah kita buat langsung kita geser lalu kita copy seperti pada posisi di layar. Lalu untuk bagian tengahnya ini juga bisa kita copy nanti tinggal kita besarkan untuk jaraknya, misalnya saya mau ngecilin saja dibagian yang numpuannya biasanya kan memang lebih rapat jadi spacingnya saya ganti 100. Jadi kita sudah dapat profil untuk tumpuan lapangan tumpuan di jarak 100, 150, dan 100, kalau kita ingin lihat di 3D itu bisa, select di bar - edit - 3D view. Jadi ini sudah terlihat profilnya, kalau misal untuk besi utamanya supaya dia ada bengkoknya atau hooknya itu bisa, jadi kita bisa Klik saja, di bagian kiri ( Hook at start dan Hook at end) misal di Hook at start =90, dia dibuatnya di bagian belakang, lalu Hook at end = 90. Bisa juga kita buat di bagian yang bawah seperti cara tadi. Kalau misalnya ingin merubah bagian belakang besi misalnya harusnya ke bawah Apa bagian depannya misalnya harusnya menekuk ke arah bawah itu bisa kita ubah di bagian Hook rotation ( masing-masing dari Hook ini bisa kita putar arah kemana, bisa disesuaikan dengan kondisi desain yang sedang dikerjakan).
Fungsi edit shapes untuk membuat profil tulangan yang tidak tersedia di dalam shape browsernya, jadi kalau misalnya saya butuh tulangan profilnya seperti A tapi tidak tersedia itu bisa kita shape. Misalnya saya mau coba tambahkan profil lagi bisa kita gunakan rebar, kalau tadi kita hanya menggunakan rebar shape browsernya, sekarang kita menggunakan sketch rebar, tinggal kita pilih klik, disini kita bisa gambar profilnya sesuai dengan desainnya sendiri (sketch rebar - pilih balok - bisa langsung kita sketch), rebar saya kecilin misal diameter: 10, lalu klik finish, sehingga tulangannya bisa langsung jadi sesuai dengan yang saya buat tadi. Kalau kita mau memperbanyak jumlah rebarnya kita bisa setting (Maximum spacing) kita coba lihat grafiknya supaya terlihat di 3D.
5. Pertanyaan dari Bapak Arga Lazuardi
Untuk workflow apakah melakukan analisa struktur di robot struktur baru, melakukan 3D modelling atau sebaliknya?
Jawaban: Memang umumnya adalah kita membuat desainnya dahulu jadi modelnya kita buat dahulu, setelah model ini jadi kemudian kita memasukkan material baru kita melakukan analisa, jadi analisanya adalah proses memberi pembebanan dari struktur yang sudah kita buat. Umumnya membuat model jadi dahulu di software misalnya di Revit, kemudian baru dibawa ke robot struktur analisis untuk dianalisa dari pembebanan yang kita berikan. Dan ternyata ketika dianalisa tadi dari sisi ternyata dari sisi kalkulasi atau perhitungannya kurang baik maka kita harus merubah modelnya, untuk merubah modelnya ini kita bisa langsung merubahnya di robot struktur analisis atau kalau memang kewenangan untuk merubah model ke modellernya maka bisa kita infokan bahwa strukturnya belum cukup baik maka perlu direvisi modelnya, artinya bisa dua arah, bisa dari sisi modeling kita ubah nanti di robotnya berubah, ataupun dari robot struktur analisis yang kita ubah baru akan update ke model Revitnya.
6. Pertanyaan dari Bapak Wilson Widakdo
1. Untuk pemasangan rebar apakah ada cara atau masih tulangan BIM tertentu di Revit?
2. Bagaimana cara mengatur posisi rebar pada intersection 2 balok typical untuk menghindari clash maka harus diatur manual dari cover salah satu baloknya?
Jawaban: Di Revit sendiri kita bisa placement rebar secara otomatis sudah ada fiturnya tetapi memang untuk cara temennya itu masih cara manual, kita placement 1 diperbanyak dan dicopy. Kemudian ada beberapa ethon yang berbayar ada yang gratis untuk kita install dan kemudian ada di Revit fiturnya (fitur tambah), itu untuk placement secara otomatis, ada beberapa ethon yang sudah disediakan, harus install ethon. Dan untuk mengndari clash antar dua objek harus kita atur dari sisi cover secara manual, atau kita edit manual jadi begitu ketemu kita edit shape kemudian kita buat jalurnya supaya tidak terjadi clash, nanti di lapangan bisa disesuaikan jika terjadi clash.
Contoh ethon yang saya gunakan ini adalah Naviate REX ini untuk placement rebar secara otomatis, kita tinggal pilih objek nya, pilih kolom, kita tinggal masukkan, gunakan perintah yang ada di naviate REX, jadilah seperti pada gambar di layar. Jadi ini cara otomatis nya kita tinggal menentukan bar utamanya kita mau menggunakan ukuran berapa kemudian mau ada Hooknya atau tidak Kemudian untuk sengkangnya kita mau menggunakan kita bisa atur distribusi, tumpuan lapangan jaraknya mau berapa, ok.
7. Pertanyaan dari Bapak Arga Masindo
Apakah untuk 4D berupa penjadwalan tadi terhubung dengan aplikasi lain yang khusus penjadwalan? Misalkan, Ms. Project.
Jawaban: Untuk penjadwalan kita bisa langsung membuat di softwarenya Naviswork. Atau kita bisa ambil datanya dari software penjadwalan contoh MS Project atau Primavera. Kita bisa masuk ke Data Source - add - bisa pilih beberapa format yang ingin datanya dimasukkan, nanti otomatis jadwalnya akan sesuai dengan yang kita impor sebelumnya.
8. Pertanyaan dari Ibu Weni
Clash detection di model koordinasi dilakukan pada fase Project yang mana?
Jawaban:
Ini adalah life cycle atau siklus hidup dari suatu Project mulai dari tahap:
1. Preparation/perencanaan (sebelum survey lapangan);
2. Design (masing-masing disiplin/ konsultan terencana mulai membuat model/desain yang akan dibuat seperti apa) masing-masing disiplin membuat suatu model maka masuk ke tahap;
3.Preconstruction (tahap atau fase dimana kita mengecek dari desain yang sudah ada, apakah terjadi kesalahan termasuk clash detection) setelah ini tidak ada masalah atau selesai baru masuk ke tahap;
4. Construction yaitu pelaksanaan atau pembangunan (jadi di sini diharapkan sudah tidak ada lagi model clash karena itu semua sudah diselesaikan atau sudah diambil keputusannya pada waktu precontraction;
5. Operation use (fase di mana kita menggunakan BIM untuk maintenance atau untuk operationnya) contoh jika ada cat terkelupas, kita bisa cek dari model BIMnya, kemarin menggunakan cek tipe dan merk apa, kalau misal ada objek yang rusak kita bisa cek ini siapa yang pasang dan belinya di mana, garansi kapan.
9. Pertanyaan dari Bapak Hendrik Marsusa
Bagus mana Revit atau Autocad?
Jawaban: Sebenarnya ini bukan dua software yang bisa dibandingkan karena satunya metode konvensional satu lagi sudah di model. Kalau Autocad keuntungannya adalah software yang sudah sangat umum atau sudah sangat banyak yang menggunakan artinya kalau kita mencari SDM nya sudah mudah kita dapatkan, Tetapi kalau Revit di Indonesia baru 2-3 tahun mulai banyak yang menggunakan itu juga karena dari Permen PUPR sudah ada, untuk bangunan tidak sederhana di atas 2000 M persegi itu harus BIM keluarannya. Jadi kalau memang secara efektif pasti Revit, BIM, karena kita bisa mengubah di 3D dan otomatis berubah, quantity-nya berubah, langsung tahu volume bata, plester, bahkan ada beberapa Project yang menggunakan dua metode dicek antara konvensional dan BIM , jadi perhitungan QS dan BIM apakah berbeda, dan ketika dicek berbeda berapa persen perbedaannya kalau banyak persentasenya biasanya dicek apakah salah dari sisi desain nya sehingga volume BIMnya berbeda atau salah perhitungan QSnya.
10. Pertanyaan dari Bapak Nasirwan Azri
Apakah BIM bisa dijadikan langsung sebagai produk perencanaan?
Jawaban: BIM bisa langsung di awal, memang biasanya kalau cara konvensional itu di awal kita konseptual menggunakan software contoh sketch up, secara visualisasi owner setuju baru mulai dibuat detailnya gambar kerjanya di Autocad. Tapi kalau kita sudah menggunakan BIM itu sudah dari awal kita langsung membuat di modelnya, artinya bisa langsung di Revit atau memang ada beberapa software yang fokus di konseptual. Intinya BIM adalah datanya itu bisa digunakan terus-menerus di beberapa fase, jadi tidak ada gap antar fase contoh kalau konvensional kita menggunakan sketch up sudah jadi, kemudian buat di Autocad nya, si desain autocad-nya ini akan menterjemahkan dari 3D model itu kira-kira bagaimana model cadnya. Pada proses menterjemahkan itu bisa jadi ada gap karena membaca secara manual, tapi kalau dengan BIM software itu seharusnya dari konseptual itu datanya bisa langsung dibawa ke proses detailing bahkan nanti dianalisis kita bisa gunakan model yang sama. Tujuan BIM adalah menggunakan model yang sama.
11. Pertanyaan dari Bapak Erwin Idrus
Pada struktur pembesian terkait penggunaan software Advance Steel, perhitungan analisa pembesian tingkat keakuratannya seperti apa serta boleh dijelaskan perbedaan tingkat keakuratan perhitungan analisa pembersihan pada software Advance Steel dengan Revit?
Jawaban: Kalau Advance Steel dibandingkan dengan Revit, sebenarnya kalau Advance ini memang software yang khusus untuk pemodelan struktur baja dan kita mengenal yang namanya numbering di mana kita akan memberikan Numbering pada setiap model pembesian kita, lalu nanti akan dikeluarkan untuk BOQnya dan kalau secara keakuratan sebenarnya hampir mirip antara Revit dan Advance Steel cuma memang outputnya saja yang akan berbeda. Kalau di Advance Steel include dengan Numbering, kalau di Revit tidak, kalau di Revit model dan kolomnya saja.
12. Pertanyaan dari Bapak Kukuh Damarjati
Basic apa saja yang diperlukan untuk mengarah dan memperlancar dalam pengoperasian BIM?
Jawaban: Yang penting kita tahu cara konvensional akan mendukung juga pada waktu mempelajari atau menggunakan metode BIM , tetapi kalaupun kita tidak memiliki basic konvensional kita bisa langsung ke BIM yang penting kita tahu keilmuannya. Ibarat kita bisa mengerti bagaimana menghasilkan gambar kerja yang baik, bagaimana melakukan perhitungan yang benar, setelah kita mendapatkan keilmuannya kita tinggal memasukkan/ menterjemahkannya ke dalam software, berarti kita perlu tahapan lagi belajar cara menggunakan software tersebut, tetapi kita tahu disiplinnya juga hal yang penting.
13. Pertanyaan dari Bapak Yasir Arafat
1) Kolaborasi pada model berbeda software apakah bisa langsung terintegrasi mengingat dengan detail-detail family yang ditambahkan?
2) Pada analisa struktur khusus detail tulangan apa boleh dibuat custom, karena dalam satu file sangat berat?
Jawaban:
1) Untuk kolaborasi ini sebenarnya tergantung pada project-nya, ada beberapa Project yang memang sudah mandatory menggunakan software tertentu. Contoh ada project A ini harus menggunakan platform Autodesk, software Revit, tapi ada beberapa juga Project yang memang mereka open BIM, artinya membebaskan si perencana menggunakan software apapun yang penting mendukung konsep yang tadi artinya bukan hanya modal tetapi informasi yang ikut terbawa. Di fase koordinasi nanti akan buat dibuat kesepakatan. Untuk format transfernya akan menggunakan apa yang umum saat ini adalah AFC.
2) Kalau analisa Biasa nya supaya lebih ringan tidak perlu dibuat modelnya tapi tanya analitical modelnya, Analytical model itu adalah model sederhana seperti garis saja tetapi di situ ada properties bahwa garis ini adalah objeknya kemudian materialnya apa, apakah beton atau baja kalau beton pembesiannya bagaimana, baru kemudian akan dianalisa 1 gedung utuh. Tapi kalau memang mau parsial artinya spesifik struktur ini dengan bentuk rebar juga bisa, jadi nanti tinggal disesuaikan dengan kebutuhannya saja.
14. Pertanyaan dari Bapak Rangga Samawa
Aplikasi BIM ini apakah ada masukan untuk yang infrastruktur jalan ataupun jembatan yang cocok di Indonesia?
Jawaban: Yang saya sebutkan seperti Revit, Tecla itu lebih ke untuk bangunan gedung atau pabrik, tapi kalau untuk infrastruktur itu memang ada beberapa aplikasi yang mendukung kearah sana seperti Autodesk, di Autodesk ada software yang namanya infrawork dan Civil 3D, Kalau infrawork lebih ke untuk perencanaan layout/ pengaturan tata letak suatu area, desain jalan seperti apa, posisi gedung dimana, nanti ada analisa jalan misalnya jalan ini baiknya menggunakan apa apakah bunderan atau lampu merah, setelah itu masuk ke detailling.
Profil InstrukturChris Hartoyo, ST
BIM Specialist, Certified Autodesk Trainer
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
Gunadarma University, Depok. (Industrial Engineering Majoring), (2002 – 2007)
Sertifikasi
Kursus software AutoCAD, Universitas Gunadarma, 2003.
Kursus software CATIA, Universitas Gunadarma, 2006.
Autodesk Certified Professional: Autodesk Inventor Proffesional, 2014.
Autodesk Certified of Completion: Building Information Modelling, 2015.
Global e Training: Revit Architecture, Structure, MEP, 2016.
Global e Training: BIM 101, 2016.