1. Pertanyaan dari Bapak Muhammad Furqon
Apakah GE Healtcare Indonesia ada program join research tinggi?
Jawaban: Sebetulnya sampai saat ini saya belum melihat ada joint research seperti itu, tetapi menurut saya bisa di initiate karena kalau misalnya kebutuhan industri atau kebutuhan akademik biasanya perlu sejalan kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Mungkin bisa diajukan menurut saya ke perusahaan penyedia kesehatan mungkin GE Healthcare atau beberapa perusahaan yang lainnya, apabila memang ada topik atau ada kepentingan untuk melakukan studi. Seperti contohnya tadi Pak Furqon klasifikasi kardiovaskular, mungkin itu juga bisa sangat membantu. Maksudnya dalam artian kedepannya industri kesehatan bergeraknya perlu kemana kemudian pemanfaatannya nanti bisa menjadi Advance apa. Itu sangat terbuka menurut saya, jadi saran saya bisa diajukan kemudian bagaimana proposal risetnya nanti bisa diarahkan kepada produk dari tim modality. Mungkin kalau kardiovaskular berarti IJS.
2. Pertanyaan dari Bapak Gunawan Tjahjadi
MRI kenapa suaranya semakin berisik walaupun diberi lagu-lagu pilihan? Dan kenapa MRI yang baru itu dibuat lebih sempit diameter bornya lebih kecil, sehingga menambah pasien dari langganan-langganan saya terlihat bahwa cepat pusing?
Jawaban: Pada dasarnya karena komunikasi, komunikasi pertama dengan medan magnet yang sangat tinggi, kemudian menghasilkan arus yang membuat dentuman yang sangat kencang. Itu kenapa kalau pasien MRI itu biasanya memang menggunakan headset atau headphone jadi untuk meminimalisir, kemudian juga biasanya di ruang MRI itu juga disediakan gambar atau lukisan di dinding untuk meminimalisir mungkin bisa disebut fobia atau tendensi untuk ragu atau takut, karena masukke bor yang sangat panjang itu juga ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman. Jadi itulah mengapa biasanya di ruangan MRI itu disediakan lukisan citra untuk meningkatkan kenyamanan.
Kenapa bor itu semakin sempit diameternya? Itu sebetulnya mungkin kembali lagi kepada spesifikasi dari produk, karena setahu saya ada juga beberapa yang ada yang whiteboard tergantung dari produknya. Kembali lagi ke aplikasi penggunaannya nanti, jadi spesifikasi yang berbeda untuk misalnya membuat board peruntukannya untuk pasien yang mungkin dari sisi Ukuran lebih besar. Kenapa bisa jadi lebih kecil, Karena untuk mengakomodasi pasti, mengakomodasi magnet yang ada di dalamnya, karena untuk menghasilkan medan magnet yang besar tentu butuh magnet superkonduktor yang sangat kuat, Kemudian untuk mengakomodasi kriogenik atau helium yang ada di dalam magnet tersebut, kurang lebih seperti itu.
3. Pertanyaan dari Ibu Felicia Elberta Wiryahadi
Alat-alat kesehatan biasanya tujuannya untuk menyehatkan orang, tetapi kalau paparan radiasi magnetnya itu mungkin terlalu besar itu malah bisa membuat kanker. Kalau safety measure nya itu seperti apa? Karena kemajuan teknologi bagus, tetapi di satu sisi seharusnya menyehatkan orang bukan membuat penyakit baru.
Jawaban: Jadi pada dasarnya yang sempat saya sampaikan, beberapa alat kesehatan yang sifatnya menghasilkan radiasi. Yang magnet itu non radiasi, yang sifatnya radiasi contohnya x-ray atau CT Scan, jadi perkembangan yang semakin maju itu menuntut produsen untuk mendesain produk yang sekarang low dosis. Jadi dengan dosis yang lebih kecil dia dapat menghasilkan citra atau image yang lebih baik ataupun setara. Dengan export ke tubuh pasien atau orang itu sudah sesuai dengan standar dosis. Yang sebetulnya paling banyak berkontribusi itu lebih ke tenaga kesehatan misalnya radiografer ataupun dokternya atau biometri itu sendiri yang memang secara rutin dia involve di alat-alat radiasi. Sebetulnya bagi pasien yang sifatnya sangat jarang, interval untuk terkena radiasi itu sangat jarang dan sangat minim, itu lebih kecil kemungkinannya dibandingkan dengan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan itu sendiri masing-masing orang biasanya memiliki personal dosimetri jadi untuk mengukur sebetulnya seberapa besar akumulasi dosis yang sudah diterima oleh pekerja radiasi tersebut. Contohnya teman-teman yang mungkin radiografer atau biometri ketika melakukan export pasti menggunakan apron. Apron itu PB, jadi meminimalisir risiko untuk terimpact di beberapa organ tubuh yang sifatnya kritikal. Biasanya justru kalkulasi atau akumulasi dari dosis yang diterima itu, yang diatur secara regulasi itu bagi tenaga kesehatan yang bekerja di ruang lingkup radiasi ataupun pekerja radiasi seperti biometri ataupun engineer. Sementara untuk pasien sendiri karena dosisnya sangat sangat rendah, tetapi sekarang ada produk dose measurement, jadi untuk make sure dosis yang diterima oleh pasien. Jadi itu salah satu bentuk dari kita untuk ensure bahwa dosis yang terekspose di Pasien itu tidak lebih dari standar tracehold yang ditentukan.
4. Pertanyaan dari Bapak Bangkit Nata
Apakah di GE memerlukan lulusan Teknik Biomedis?
Jawaban: Ya, karena di tim servis tentu membutuhkan, tentunya sangat beragam di Indonesia sendiri mulai dari field engineer yang sifatnya dari biomedik.
5. Pertanyaan dari Bapak Affan
Kalau lulusan Biomedik, bagaimana ranah atau sasarannya?
Jawaban: Penyedia alat kesehatan di Indonesia sangat banyak dan besar dari sisi volume, dari provider Kemudian dari distributor. Teman-teman biomedik ini kebanyakan sudah pasti di rumah sakit membutuhkan resource. Distributor yang menyediakan dan menjual dan juga service atau installation pasti membutuhkan biomedik. Bahkan di penyedia alat kesehatan seperti contohnya di GE misalnya Siemens atau lainnya itu juga pasti membutuhkan. Berkaitan dengan bagaimana untuk mendevelop atau mendesain alat kesehatan, itu memang sampai saat ini GE sendiri itu ranahnya di Indonesia sedang menuju sana. Karena dari sisi regulasi dari kementerian perindustrian kita perlu meningkatkan TKDN jadi lokalisasi. Nantinya manufaktur dari alat kesehatan juga didorong untuk bisa berada di Indonesia, dalam negeri komponen juga dihasilkan di Indonesia. Jadi ke depannya jadi lebih terbuka lebar terkait dengan misalnya kontribusi di bidang desain ataupun development dari alat kesehatan. Karena nantinya akan ada lokalisasi lokalisasi yang dibawa oleh regulasi yang enforce kita perlu TKDN yang lebih tinggi. Untuk yang sifatnya mungkin pemanfaatan atau desain yang teknologi atau device itu sebetulnya paling banyak sekarang memang sifatnya diriset di Akademi kemudian juga ada beberapa perusahaan yang berkecimpung atau memang fokus pada riset inovasi alat-alat asistif, jadi membantu fungsi dari organ tubuh, tapi memang tidak banyak dan bisa dihitung jari. Jadi sebetulnya kalau pertanyaan kontribusi ke desain atau development dari produk itu ke depannya akan lebih lebar dengan didukung oleh lokalisasi.
Profil InstrukturTio Dwi Laksono, S.T., M.T.
Service Channel Operation Leader GE Healthcare
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
Institut Teknologi Bandung Master of Science (M.Sc), 2014 - 2015
Information Security Engineering and Management, 2015 IEEE International Conference on Information Technology Systems and Innovation: “Javascript-based device fingerprinting mitigation using personal HTTP proxy.”
Electrical Engineering, Bachelor of Science, 2010 - 2014
Favorite Award - Indonesia Robotic Contest 2014
Pengalaman Kerja
2019, Healthcare Volunteer Leader
Leading GE Volunteers team in collaboration with LovePink for breast cancer campaign during breast cancer month (October).
Providing one-day free breast cancer detection by using GE Ultrasound Machine.
2018, GE Dare to Lead Speaker
Aspiring top-selected final year university student to pursue career in STEM industry