K3 Industri Seri 3
Materi: Metoda Investigasi Kecelakaan - Studi Kasus Industri Manufaktur
Instruktur: Ir. Hendra Messsa
Tanya Jawab Metoda Investigasi Kecelakaan
Tanya Jawab #1
Gaffar, PT. DGF Indonesia, apakah ada istilah unsafe practice di dalam proses investigasi? Apa bedanya dengan unsafe act, dan unsafe condition
Tanya Jawab #2
Ivan (ITB): Izin mau bertanya RCA tadi kan Why nya bercabang, apakah ujung akar nya itu bisa jadi bercabang juga (semisal ada 2 root cause) atau RCA ujung akarnya harus tetap 1 seperti metode 5 Why?
Tanya Jawab #3
Dalam pembentukan tim investigasi, harus ditunjuk Team Leader nya, siapa dan dari bagian mana yg sebaiknya memimpin tim investigasi ini? Apakah dari tim yg mengalami kecelakaan?
Tanya Jawab #4
Rakhmadhani_Unikarta Kaltim. Izin bertanya pak. Sejauh apa Kapasitas seseorang yang sudah pernah mengikuti awareness HSE dalam kasus kecelakaan kerja
Tanya Jawab #5
Rahmat SD - ITB. Melanjutkan pertanyaan pak Arief Yunan, sampai sejauh mana pertanyaan "why" diajukan? Refer pada studi kasus mobil mogok tadi, pertanyaan "why" lebih lanjut bisa diteruskan ke departemen Maintenance, misalkan Why tidak ada maintenance - karena tidak ada WO, why tidak ada WO - karena tidak ada material dst. Sehingga 5Why bisa jadi banyak why. Apakah ada batasan why?
Tanya Jawab #6
Lugiana (PENS), ijin bertanya untuk penentuan Tim Investigasi kan berasal dari berbagai bidang, apakah untuk menentukan Leader tim harus yang berasal dari seseorang yang sudah Kompeten Pak? Dan bagaimana jika ternyata tidak Kompeten sehingga Metode yang digunakan menjadi Salah dan tidak menemukan Akar Permasalahannya, Khususnya dibidang Kelistrikan Pak terimakasih ?
Tanya Jawab #6
Bintara, ITB, izin bertanya Pak, apakah ada standard yang mengatur pendefinisian kecelakaan masuk dalam kategori ringan, sedang atau berat? Terimakasih
Tanya Jawab #7
Salshabilla - UPNVJ. Pak izin bertanya apakah penyebab kontribusi tidak langsung wajib dilakukan perbaikan?
Tanya Jawab #8
Bintara, ITB, izin bertanya Pak, apakah ada standard yang mengatur pendefinisian kecelakaan masuk dalam kategori ringan, sedang atau berat? Terimakasih
Tanya Jawab #9
Dalam Analisa fishbone, jika penyebabnya adalah karena manajemen tidak memenuhi usulan perbaikan yang diajukan oleh bagian maintenance karena belum ada dana yg cukup bagaimana? Dan bagaimana jika penyebabnya di fase design maupun construction, sementara di analisis fishbone tidak meliputi fase design maupun construction?
Tanya Jawab #10
Junianto (BKTI). Pak Hendra, apakah kecelakaan kerja harus dilaporkan ke instansi pemerintah?
Tanya Jawab #11
Emilia Murni. Laporannya sama nggak seperti JSA pak?
Tanya Jawab #12
Dari Metode yang telah dijelaskan yaitu 5 Why, RCA, FTA, Fishbone, FMEA, dapat diketahui bahwa metode tersebut merupakan metode atau tool yang umum dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti quality, maintenance, dll. Apakah ada metode atau tool yang khusus untuk penyelesaian permasalahan dari K3?
Tanya Jawab #13
Apa karyawan berhak menolak penugasan jika perusahaan tidak menyediakan APD yang memadai sesuai peraturan perundangan terkait K3? Tks.
Tanya Jawab #14
Imam (Ubaya). Apakah ada instansi khusus yang menganalisis soal K3 yang sudah berkompeten atau bersertifikasi? Karena mungkin untuk kerumitan kasus yang rumit akan sulit atau bahkan tidak bisa dipecahkan oleh intern perusahaan atau instansi yg mengalami kecelakaan kerja tersebut.
Tanya Jawab #15
Gaffar, PT. DGF Indonesia, kalau ada kecelakaan yang melibatkan/ menjadi korban vendor, siapa yang paling bertanggung jawab melakukan investigasi, user atau vendor provider-nya?
Metoda Investigasi Kecelakaan - Studi Kasus Industri Manufaktur
Gambar Pekerja Kejatuhan Tang
Gambar Operator Terkena Semburan Air Panas
Gambar Rambut Pekerja Tergulung Mesin Pemutar
Tabel Pelaporan Kecelakaan
Gamabar Perbikan Alat berat oleh Bagian Maintenance
Gambar Jari Terluka oleh Mesin Potong
Gambar Barang Terjatuh dari Forklift
Gambar The Flying Claw