Ilmuwan Indonesia Berhasil Buat Peta Kimia Tempe, Seperti Apa?

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra

21 Maret 2024, 19.13

Sumber: kompas.com

Seorang ilmuwan Indonesia di Osaka University telah berhasil membuat peta kimia tempe, makanan khas Indonesia, yang dibandingkan dengan tempe yang diproduksi di Jepang. Tempe saat ini mendapatkan perhatian global sebagai superfood, terutama di Indonesia, di mana manfaatnya sebagai makanan yang berasal dari fermentasi kedelai banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Pembuatan peta kimia ini membawa pembelajaran baru yang menarik, terutama karena sebelumnya belum ada pemetaan lengkap terhadap kandungan kimia tempe, khususnya profil senyawa metabolit kimiawi di dalamnya. Hal ini membuka pintu untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang komposisi dan nilai gizi tempe, serta potensinya dalam memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen.

Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Bioscience and Bioengineering. Melalui studi metabolomik bersama rekan-rekannya, ilmuwan Indonesia tersebut berhasil memetakan 83 senyawa metabolit yang terkandung dalam tempe. Beberapa senyawa menarik yang ditemukan termasuk asam amino esensial seperti histidin dan lisin, yang penting untuk perkembangan anak-anak, serta 3,4-Dihydroxy benzoate, yang berfungsi sebagai antioksidan penting untuk kesehatan.

Penemuan ini menyoroti potensi luar biasa dari penggunaan campuran kacang merah dalam pembuatan tempe. Penelitian menunjukkan bahwa tempe dengan campuran kacang merah tidak hanya memiliki profil asam amino yang lebih baik daripada tempe yang hanya terbuat dari kedelai, tetapi juga memiliki rasa dan tekstur yang sama enaknya. Ini menandakan bahwa variasi bahan baku dalam pembuatan tempe tidak hanya meningkatkan nilai gizinya, tetapi juga membuatnya lebih menggugah selera.

Dengan demikian, penemuan ini membuka peluang baru dalam pengembangan nilai gizi tempe di masa mendatang. Diharapkan bahwa industri tempe di Indonesia dapat memanfaatkan penelitian ini untuk menghasilkan produk yang lebih bervariasi, bernutrisi, dan lezat. Hal ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan industri tempe secara keseluruhan, serta memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kesehatan masyarakat.

Disadur dari: kompas.com